22

316 25 7
                                    

jeongwoo berhenti didepan rumah seseorang yang tidak lain adalah rumah haruto. rumah yang benar benar sederhana, tidak ada yang menarik perhatiannya selain salah satu ruangan di rumah itu ada yang jendelanya benar benar di tutupi oleh koran bekas dan benda lain membuat isi dalam ruangan tersebut tidak terlihat sama sekali

"ahh.. jeo, maaf rumahku emang berantakan, apalagi dari kemarin aku ngga pulang, pasti mama cuma mabuk di rumah"

oh good, jeongwoo tidak bisa membayangkan seberapa kacaunya keadaan rumah haruto sekarang.

"iya gapapa kok, aku langsung pulang aja yaa haru.. maafin kejadian tadi bay the way"

haruto melemparkan senyum hangat kepada jeongwoo lalu mengangguk kecil.

"gapapa koo"

"kamu kalau ada apa apa telpon aku aja yaa"

"iyaa"

dengan begitu, jeongwoo akhirnya memundurkan motornya lalu menarik gass. sebelum benar benar meninggalkan haruto, dirinya menyempatkan diri untuk tersenyum kecil dan melambai kepada si manis yang juga melakukan hal yang sama

setelah punggung lebar jeongwoo sudah tidak terlihat, haruto akhirnya berbalik badan dan mendekati pintu.

huft..

satu tarikan nafas berat dia sudah bisa menjelaskan kegelisahan yang ada di hatinya.

krekk..

rumah itu benar benar sunyi, bahkan suara pintu yang dia buka mampu membuat gendang telinganya rusak.

dan benar saja, sesuai dugaannya, seulgi tidak ada di sana. dia hanya meninggalkan banyak botol soju di ruang tengah yang terlihat begitu hancur.

hei, aku rasa haruto seperti masuk kedalam rumah hantu walaupun sebenarnya ini adalah rumahnya sendiri.

"balik lagi ke hidup yang sebenarnya"

dengan kalimat yang dia ucapkan, haruto mulai membersihkan sampah sampah di ruang tengah dan membersihkan satu rumah itu. ini hal yang sudah biasa ia lakukan setiap ibunya sedang pergi keluar.

sedangkan jeongwoo, ia di jalan terus menerus memikirkan hal yang membuat bundanya membenci haruto.

"gua tadi salah ga sih sampe bikin bunda mau nangis gitu"

akhirnya pemuda itu memilih untuk menepi sementara lalu menelpon nomor bundanya.

suara telfon tersambung terdengar, ia dengan cepat langsung menempelkan ponselnya ke telinganya dan mendengar suara bundanya yang mulai berbicara.

"woo.. kamu jauhin dia, ya?"

itu dia yang jeongwoo dengar pertama kali dari ponselnya.

"ngga, bunda ngga ngasih woo alasan sama sekali kenapa woo harus jauhin haru."

ucap jeongwoo kepada ibunya dengan nada suara yang datar.

"woo.. tolong"

"bunda kasih woo alasan yang jelas dulu, sekarang woo ke rumah dan kita omongin ini di rumah"

dengan begitu, jeongwoo langsung memutuskan panggilan dan menancap gass berputar balik untuk pergi ke rumahnya.

irene yang masih di dalam perjalanan pulang pun juga langsung bergegas menuju rumahnya.

===

di lain tempat, sungchan yang sedang mencari saudaranya di suatu rumah sakit tidak sengaja menabrak seorang pemuda yang tidak asing baginya.

pemuda itu memegang satu amplop putih berisi kertas yang sungchan tidak ketahui isinya.

bugg..

school thug ; jeongharu ft. gyuicky (END) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang