4. Bobolnya Data

167 27 20
                                    

"Siapa?!" tanya tegas penuh penekanan dari Egata saat melihat orang bersenjata masuk dalam rumah nya

"Lo nggak perlu tau siapa kita! cepat serahkan diri kalian!" jawab diantara salah satu dari 4 orang lebih jika dihitung yang sedang mengepung mereka dengan menodongkan kan senjata

"Kurang ajar! kon kabeh sopo sebenere?! moro moro nggawe rusuh!" ucap tajam milik Dava menghunus mereka semua

(Kurang ajar! kalian semua siapa sebenernya?! datang datang buat rusuh!)

"Alah banyak omong! sekarang ikut kita!" bentak pria bertopeng itu sambil mendorong tubuh mereka agar segera berjalan

Para inti Hero's melirik kearah Egata yang memberi kode untuk menuruti apa kata pria tadi.

"Jalan cepat!" geram pria yang mengawal pergerakan Dava yang berjalan seperti kura kura, lambat sekali

"Ngame tenan cangkemu! raimu loh koyok munyok rak tau ados! ambune koyok wedus, eneg kabeh!" ujar Dava asal ceplos tapi pikirnya lossss

(Berisik banget mulut lo! wajah mu loh mirip monyet nggak pernah mandi! bau nya kayak kambing, eneg semua!)

Sedangkan orang yang menjaga Dava dongkol setengah mati dengan laki laki didepan nya ini.

"Eneg heeh? nyoh ambunen sampek modar nyoh!!" sahut pria itu menyumbat hidung Dava dengan tangan nya yang tak pakai sarung tangan

(Eneg ya? nih cium sampai mati nih!!)

"Peh iso bahoso jowo toh tibak e!" kaget Dava mendengar penuturan pria itu

(Bisa bahasa jawa toh ternyata!!)

Sampai di depan rumah milik Zeen, Hero's langsung menyerang mereka dengan brutal tak memberi celah untuk lawan nya bernafas lega.

"Modaro kon! nyusahke wong wae!" geram Dava sambil meninju lawannya hingga terkapar lemas tak berdaya

(Mati lo! nyusahin orang aja!)

Sama hal nya dengan mereka yang masih menghajar lawannya tak henti hentinya. "Siapa yang nyuruh lo kesini!" tanya Kezav mencekik leher pria yang bersamanya tadi, namun jawaban yang tengah ditunggu Kezav tak kunjung keluar membuat nya menahan amarah

"Siapa!!" tekan Egata tajam sambil memainkan belati miliknya, dengan sengaja ia menggoreskan pada leher pria bertopeng itu hingga darah segar mulai keluar

"D-devil Dark" jawab nya gugup

"'Sial.." umpat Kezav membanting tubuh mangsanya dengan keras

"Bawa mereka ke markas" pinta Egata diangguki Tio

🌟🌟🌟

Disisi lain Eza sedang rebahan diatas ranjang menyusun rencana selanjutnya. "16 tahun lebih gw ada dalam sangkar burung ini, sekarang gw bakalan balas dendam atas mereka yang dengan teganya membunuh mama gw! gw sedari kecil belum ada merasakan perhatiannya seorang ibu kepada anak nya. Darah dibalas darah dan nyawa dibalas nyawa.." monolog Eza menatap langit langit kamarnya dengan senyum miring

ALENZA [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang