halloo
dateng lagi hehe
selamat membacaa 💓💓○○○○○○○
" Sedikit demi sedikit, semua terbongkar"
~
~
~
"Om, ayo, kita ketemu Tante Ana", Zela terus saja merengek pada Arjuna.
"Iya, kita pergi sekarang ya, Zela siap-siap geh", Zela tersenyum lebar, akhirnya ia akan bertemu dengan Dayana.
"Zela gaboleh nemuin Ana lagi", perintah itu berasal dari Diana.
Arjuna menatap bingung Bundanya, tidak biasanya Diana bersikap begini.
"Kenapa emang Bun? Ga biasanya Bunda ga ngizinin Zela ke toko kue".
"Bunda bilang engga, ya engga, gausah ngebantah Bunda", Diana mengambil Zela dari pangkuan Arjuna.
Ada sedikit perdebatan antara Diana dan Arjuna, entah kenapa Arjuna merasa Bundanya hari ini sangat berbeda.
"Jangan pernah datang ke butik atau toko kue perempuan itu!", Diana membawa Zela yang menangis ke dalam kamarnya.
Arjuna ingin marah, karena Diana sedikit kasar pada Zela. Jika memang Diana ada masalah, jangan libatkan Zela dalam hal itu.
Emosi Arjuna tidak terkontrol, ia pergi dari rumah menggunakan mobilnya, ia ingin menemui Dayana, ada yang harus ia tanyakan.
Arjuna sudah sampai di toko kue Dayana, ia langsung menghampiri Maira yang sedang menyusun kue di rak.
"Mba, Ana dimana ya?", Arjuna langsung to the point.
"Ana lagi dirumah sakit Kak", Arjuna kaget mendengar jawaban Maira. Apa Dayana sakit?
"Siapa yang sakit Mba?".
"Kakaknya Ana, udah 3 hari ini Ana ga dateng kesini dan ke butik".
"Ada dirumah sakit mana ya Mba?".
"Rumah sakit Alatas".
"Yaudah, makasih ya Mba", setelah mengatakan itu Arjuna langsung menyusul Dayana ke Rumah sakit.
Disisi lain, Dayana terus menjaga Davanka yang masih belum sadarkan diri, Altair bilang Davanka akan sadar dalam 2 hari, tapi kenapa sampai sekarang belum sadar?
"Kak, kapan bangun? Ana kangen banget", air mata Dayana kembali menetes.
"Kakak hutang penjelasan sama Ana, kenapa Kakak bisa kaya gini, Kakak harus jelasin".
Altair mengajak Dayana untuk keluar, setiap saat Altair terus memantau Dayana, ia selalu membawakan Dayana makanan, walaupun Dayana berkali-kali menolak, ia tak mau merepotkan Altair.
"Makan dulu ya Na, dari kemarin kamu belum makan", Altair memberikan nasi padang kepada Dayana.
"Ana ga laper Kak, nanti kalo Ana laper Ana bakal makan", Dayana tersenyum kearah Altair.
KAMU SEDANG MEMBACA
MEMELUK LUKA
Fiksi RemajaPerlahan tapi pasti, semua orang yang Dayana sayangi pergi meninggalkan Dayana. Mulai dari Mama, Papa, Kakak, Oma, Arkana, apakah sekarang Arjuna juga akan pergi meninggalkannya? Terlalu banyak luka yang tersimpan, fisiknya tak berdarah, tapi hatin...