chap21

12 1 0
                                    

hallo gaiss!
aku kembali lagii hehehe
udah lama ga up. selamatt membacaa❤

°°°°°°°
"Begitu banyak hal menyakitkan yang harus kita terima"
~
~
~

°°°°°°°"Begitu banyak hal menyakitkan yang harus kita terima"~~~

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.




Altair dan Dayana tiba di butik. Para pegawai butik menyambut mereka dengan bahagia. Mereka semua mengkhawatirkan keadaan Dayana, apalagi saat mereka tahu mengenai permasalahan dirumah Aditya.

"Anaa! Mba kangen banget sama kamu", Diarra langsung menyambut Dayana dengan pelukan hangat.

"Ana juga kangen banget sama Mba", Dayana memeluk Diarra dengan erat.

"Gimana Mba? Ga ada kendala kan selama Ana ga ada?", Dayana melepas pelukannya.

"Aman Na, butik juga rame terus, Mba bersyukur banget", Dayana tersenyum mendengar ucapan Diarra. Setidaknya saat ia pergi semuanya baik-baik saja.

Dayana, Diarra, dan Altair sedang asyik mengobrol, tapi tiba-tiba teriakan seseorang membuat mereka semua kaget.

"DAYANA! DIMANA KAMU! ANAK GATAU DIRI!", Dayana kenal suara itu, pasti itu Ella.

Ella menghampiri Dayana dan langsung melayangkan tamparan kepada gadis itu. Semua orang yang berada disana kaget, bahkan Altair tak menyangka hal itu akan Ella lakukan.

"Tante! Jaga sikap Tante! Apa maksudnya ini!", Altair langsung mencengkram tangan Ella.

Ella terus membrontak agar tangannya terlepas dari cengkraman Altair.

"SEHARUSNYA KAMU MALU PEREMPUAN GATAU DIRI! BISA-BISANYA KAMU DEKAT DENGAN PACAR ADIK KAMU SENDIRI! APA TAMPARAN SAYA YANG KEMARIN BELUM CUKUP HAH!", Ella masih meninggikan suaranya pada Dayana.

"SAYA BENAR-BENAR BENCI SAMA KAMU! KENAPA KAMU GA MATI AJA SEPERTI IBU DAN KAKAK KAMU!", ucapan Ella benar-benar sudah keterlaluan, membuat Dayana terpancing, sedari tadi ia menahan semua amarahnya.

"Sudah selesai Tante bicara?", Ella menatap Dayana tajam.

"Sekarang saya mohon, Tante pergi dari sini, tolong jangan buat keributan di butik saya", Ella seperti tuli, ia malah tersenyum remeh kearah Dayana.

"DENGAR SEMUA YANG ADA DISINI! PEREMPUAN INI JAHAT, DIA MEREBUT PACAR ADIKNYA, KELAKUANNYA SAMA DENGAN IBUNYA, PELAKOR!", Dayana benar-benar sudah tidak tahan, Ella benar-benar memancing amarahnya.

PLAKKK!

Satu tamparan mendarat dipipi kanan Ella, membuat Ella kaget bukan main dengan tindakan Dayana.

"JANGAN PERNAH MENJELEKKAN MAMA SAYA! ATAU ANDA AKAN TERIMA AKIBATNYA!", setelah mengatakan itu, Dayana pergi meninggalkan mereka semua.

Ella semakin mengamuk, namun Altair dengan keras memaksa Ella untuk pergi. Kalau saja Altair tak menganggap Ella ini wanita, sudah dipastikan Ella sekarat.

MEMELUK LUKATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang