chap7

25 4 0
                                    

hai gaiss! ketemu lagi hehehe
gimana part sebelumnya?
ini lanjutannya yaaa
happy reading💓💓

○○○○○○○
"Hal yang gabisa ditolerir dalam hubungan adalah perselingkuhan"
~
~
~

○○○○○○○"Hal yang gabisa ditolerir dalam hubungan adalah perselingkuhan"~~~

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Keranjang sepeda milik Dayana sudah penuh terisi makanan dan minuman. Malam ini, ia ingin menyenangkan dirinya dengan berkeliling di taman kota.

Dayana memarkirkan sepedanya, ia berhenti di salah satu bangku yang ada ditaman, ia membawa semua jajanannya.

Ia mulai menikmati setiap makanannya sambil menatap orang-orang yang lewat, tak sedikit pula yang bergandengan dengan pasangannya. Dayana berharap, mereka yang membawa pasangan ini, bisa awet hingga mereka tua.

"Ana?", karena panggilan tersebut, Dayana menghentikan kegiatan memakannya. Ia melihat Arjuna dengan setelan santainya.

"Om Zela?".

"Jangan panggil gue gitu, panggil gue Arjuna", setelah mengatakan itu, Arjuna duduk disamping Dayana yang masih memangku banyak telur gulung.

"Ahh, Okee, Juna?", Arjuna menganggukkan kepalanya, Dayana kembali menyantap telur gulung miliknya.

"Kenapa? Lo mau?", Dayana merasa tidak enak ditatap seperti itu oleh Arjuna. Bagaimana perasaan kalian sedang makan malah diliatin?

"Boleh", Arjuna langsung mengambil telur gulung itu dan ikut memakannya.

Mereka berdua menikmati angin malam di taman itu, dengan makanan yang unlimited, membuat mereka berdua betah berlama-lama.

"Lo ngapain disini?", pertanyaan itu keluar dari mulut Arjuna.

"Lo ga liat? Ya gue lagi makan lah", ini Arjuna basa basi saja atau gimana.

"Lo gamau nanya kenapa gue ada disini?", oh jadi di orang minta ditanya balik. oke oke.

"Ngapain lo disini?".

"Gue lagi pusing banget dirumah, Bonyok gue lagi aneh", Dayana mengangguk seperti mengerti.

"Terus Zela gimana?".

"Ya ada dirumah, sengaja ga gue bawa, gue pengen refreshing otak", Dayana mendengarkan jawaban Arjuna, walau matanya hanya menatap lurus ke depan.

"Gue ada pertanyaan buat lo, engga si, lebih tepatnya gue minta pendapat lo", kali ini ucapan Arjuna membuatnya menoleh.

"Misal nih ya, lo dijodohin sama orang yang ga lo suka. Lo bakal terima apa engga?", Kenapa Arjuna menanyakan hal seperti itu.

"Ya kalo bisa nolak kenapa engga".

"Tapi Ortu lo setuju banget sama perjodohan itu, dan lo sebagai anak yang gabisa melawan perintah ortu lo, gimana?".

MEMELUK LUKATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang