hallooo
aku kembalii
tau ga si, kenapa aku up nya menggebu"?😭
ini mumpung ada wifi disekolaa hahaha, sampe rumah gabisa up lagi, gda paket🙂
selamat membacaa💓○○○○○○○
"Bagaimana aku bisa sembuh? Jika obatku semuanya telah runtuh?"
~
~
~
Dayana bangun dari tidurnya, ia masih berharap semua ini hanya mimpi, namun ternyata Tuhan yak mengabulkannya, semua ini memang nyata terjadi.
Dayana melihat keranda itu dibawa hendak dibawa menuju pemakaman, Dayana ingin berlari, namun Arjuna langsung memeluknya.
"Lepas Juna, gue mau sama Kak Dava", Dayana terus memberontak, tapi Arjuna tak sedikitpun membiarkan Dayana lepas.
"Kita anter bareng-bareng ya", Arjuna menuntun Dayana untuk memasuki mobil yang sudah ada keranda Davanka.
Air matanya tak henti-henti menetes, luka yang Davanka sembuhkan, kini terbuka kembali. Bagaimana Dayana bisa sembuh jika obatnya saja pergi meninggalkannya?
Tak lama, mereka semua tiba dipemakaman, tempat dimana, Oma, Mama, dan Arkana dimakamkan.
Banyak yang mengiringi pemakaman Davanka, termasuk Sadewa, Ellora, Ella, Altair, Arjuna dan keluarganya.
Setelah semua orang satu persatu pergi, Dayana masih setia didepan makam Kakaknya. Disana juga masih ada Sadewa, Ella, Ellora, Altair, Arjuna dan keluarganya.
"KAMU MEMANG ANAK PEMBAWA SIAL! SEHARUSNYA KAMU SADAR! KARENA HUBUNGANMU DENGAN DAVA MEMBAIK, IA HARUS KEHILANGAN NYAWANYA!", Sadewa terus saja menyalahi Dayana atas kematian Davanka.
"SAYA BENCI KAMU! SAYA GA SUDI PUNYA ANAK SEPERTI KAMU DAYANA! KENAPA GA KAMU SAJA YANG MATI, BUKAN DAVANKA!", semua yang mendengar ucapan Sadewa kaget, ia benar-benar sudah kelewat batas. Apa ia tak sadar yang sedang ia sumpahi ini putri kandungnya?
"CUKUP OM! OM BOLEH MARAH, OM BOLEH SEDIH! TAPI GA GINI CARANYA OM! ANA JUGA ANAK OM! ANAK KANDUNG OM!", Arjuna yang sedari tadi tidak tahan melihat Dayana terus-terusan disalahkan, membalas ucapan Sadewa dengan lantang.
Diana yang melihat reaksi anaknya itu kaget, ia juga tak terima dengan ucapan Sadewa, ia juga marah sebagai orang tua, tapi kenapa ia merasa putranya ini seperti menaruh rasa pada Dayana.
Ellora sedari awal melihat perilaku Arjuna yang sangat memperhatikan Dayana, membuatnya benar-benar terbakar api cemburu. Ia ingin sekali mencabik-cabik wajah Dayana, tapi Ella selalu menahannya, bagi Ella, sekarang mereka harus berduka, saat waktunya tiba, Ellora boleh mencabik-cabik Dayana.
Satu persatu dari mereka mulai pergi, menyisakan Dayana, Arjuna, dan Altair.
Kedua laki-laki itu masih sama-sama setia menunggu Dayana.
KAMU SEDANG MEMBACA
MEMELUK LUKA
Teen FictionPerlahan tapi pasti, semua orang yang Dayana sayangi pergi meninggalkan Dayana. Mulai dari Mama, Papa, Kakak, Oma, Arkana, apakah sekarang Arjuna juga akan pergi meninggalkannya? Terlalu banyak luka yang tersimpan, fisiknya tak berdarah, tapi hatin...