Perlahan tapi pasti, semua orang yang Dayana sayangi pergi meninggalkan Dayana. Mulai dari Mama, Papa, Kakak, Oma, Arkana, apakah sekarang Arjuna juga akan pergi meninggalkannya?
Terlalu banyak luka yang tersimpan, fisiknya tak berdarah, tapi hatin...
°°°°°°° "Bagaimana bisa aku mencintai Kakak orang yang kucintai?" Dayana Ishana Tara ~ ~ ~
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Dayana mengantar Baskara dan Arjuna sampai kedalam rumah, ia dibantu ART disana.
Dayana menuntun Arjuna menuju kamarnya, Dayana bisa melihat, kamar dengan nuansa abu-abu yang rapih dan juga penuh dengan barang-barang.
Dayana membantu Arjuna untuk bersandar diranjangnya. Ia kemudian kedapur untuk mengambilkan teh dan juga makanan.
"Juna, minum dulu", Arjuna masih diam, tak merespon apapun.
"Gue suapin ya", Dayana menyodorkan sendok teh itu kedepan mulut Arjuna, dan ternyata berhasil. Dayana tersenyum tipis.
"Makan ya? Ini gue suapin telor balado with sayur sop, aaa", Arjuna menerima suapan Dayana.
"Udah", Dayana tetap menyuapi Arjuna, dan tetap diterima Arjuna.
"Gue udah kenyang", lagi-lagi Arjuna tetap membuka mulutnya.
Setelah tiga suapan terakhir, Dayana membantu Arjuna untuk minum.
"Nah kan, abis juga sepiring, gimana? Enak ga?", Arjuna menatap Dayana jutek.
"Gak!".
"Engga tapi abis itu gimana ceritanya", Dayana mencoba menggoda Arjuna.
"Ya lo maksa".
"Ya lo mangap".
"Lo boleh sedih, tapi inget, sedih juga butuh tenaga, lo harus tetep makan", Dayana mengacak rambut Arjuna.
"Apaansi, gue bukan anak kecil".
"Lah yang bilang anak kecil siapa?".
"Tau ah", Arjuna membuang pandangannya ke samping, ia tak mau menatap Dayana.
Dayana hanya geleng-geleng kepala melihat kelakuan Arjuna. Dayana bangkit dari duduknya, ia hendak mengambil nampan yang ada dimeja, namun Arjuna dengan cepat memegang tangannya.