chap5

24 4 2
                                    

halo halo!
kita ketemu lagii hehehehehehe
ini part selanjutnya, selamat membaca💋

○○○○○○○
"Bahkan, dalam keadaan apapun, aku ingat dua laki-laki hebatku"
~
~
~

○○○○○○○"Bahkan, dalam keadaan apapun, aku ingat dua laki-laki hebatku"~~~

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.





Wajah Zela yang tadinya murung kini sudah berubah 180 derajat, ia tak sabar ingin memakan kue dan bertemu dengan Dayana.

Ada bagusnya Zela mengajak Arjuna keluar, setidaknya ia akan jauh dari Ellora, walaupun hanya beberapa jam. Ia yakin, gadis manja seperti Ellora, sekarang sedang berapi-api.

Setelah semua pesanan Arjuna dan Zela diterima, Zela menatap ke sekeliling toko itu, tapi ia tak mendapati Dayana.

"Om, dimana Tante Ana? Kenapa tidak ada disini?", mata gadis itu kembali memerah. Oh God! Kenapa gadis kecil ini sangat cengeng, untung saja Arjuna sayang.

"Om gatau Zel, coba kita tanya ya", Arjuna mendekati salah satu pegawai toko itu.

"Maaf Mba, kalo boleh tau, Ana, pemilik toko ini, ada disini tidak Mba?".

"Nona Ana sedang pergi ke luar negeri Kak, kemungkinan akan pulang seminggu lagi", Maira, pegawai itu menjawab Arjuna.

Arjuna menganggukkan kepalanya, Ia menatap ke wajah Zela yang hampir mengeluarkan air mata.

"Zel, denger kan? Tante Ana sedang di luar negeri, dia ga ada disini", Arjuna mengelus pipi gembul Zela.

"Gapapa ya? Om janji, seminggu lagi, kita kesini", Arjuna mengacungkan jari kelingkingnya. Zela mengaitkan jari kelingkingnya ke Arjuna.

Arjuna tersenyum gemas kearah Zela, kemudian ia dan Zela menuju mobil untuk segera pulang.

Saat hendak membuka pintu mobil, Arjuna terfikir sesuatu, bukankah pemilik toko butik di sebrang jalan itu juga sedang berada diluar kota? Dan akan kembali satu minggu lagi, jika dihitung, dari hari ia fitting.

"Ini satu pemilik ga sih?".


◇◇◇◇◇

Dayana sudah mengemas barang-barangnya, karena besok ia akan kembali ke Indonesia, ia melihat kembali oleh-oleh yang akan ia bawa pulang.

Tangannya tanpa sadar mengambil kokeshi dan sepasang boneka yang memakai hanbok. Saat melihat boneka itu ia tiba-tiba teringat akan gadis kecil bernama Zela. Entahlah, ia juga tak mengerti. Ia bahkan berniat memberikan boneka itu untuk Zela.

Tak lupa juga ia membelikan oleh-oleh untuk Papanya dan Davanka. Saat ia pergi ke luar kota, ia selalu membelikan sesuatu untuk Papa dan Davanka. Ia selalu mengirimkan oleh-oleh tersebut kerumah Papanya, tapi ia tidak tahu nasib oleh-olehnya itu, entah diterima atau malah sebaliknya.

MEMELUK LUKATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang