Happy Reading
*
*
*
*
*
*
*
*
*
_______
Mala yg sedang menyeret Gizelle terpaksa harus menahan lapar."Stop, Mal.!" Gizelle melepaskan genggaman tangan Mala.
"Lo kenapa El.?"
"Lo gak perlu ikut campur.!" Gizelle yg menyeka air matanya berlari lagi ke arah kantin.
"Sebenarnya lo kenapa sih El.?" Mala tak punya tempat yg bisa menerimanya di sekolah selain perpustakaan. "Cuma lo yg bisa ngertiin gue Mars." berat Mala menarik otot wajahnya untuk melengkung.
Mala memutuskan untuk ke perpustakaan. Sebab, seminggu lebih ia tak mendengar kabar Mars.
Saat masuk ke perpustakaan, tempat itu seperti tak berpenghuni."Maaf Mars, gue gak bisa balas surat-surat lo lagi karna di skors." Mala berjinjit mengambil novel Menanti Asmara. "Tuh kan banyak suratnya."
Mala memilih satu surat yg memuat puisi.
_______
Dear Venus,
Jadilah setegar Edelweis dan sekuat Dandelion.
Pegang erat Edelweis ditangan kananmu dan Dandelion ditangan kiri.
Pasang sayap Edelweis di pundak kanan dan Dandelion dipundak kiri.
Ajak Edelweis dan Dandelion menari. Untuk merayakan musnahnya segumpal rasa takut di dalam hati._
"Kalo kita ketemu, lo bakal sepuitis ini gak ya Mars.?" membayangkan saja menciptakan jutaan kunang-kunang yg menari mengitari Mala. Ia menggekengkan kepala sambil mesam-mesem.
_Untuk Venus-ku, kamu adalah wanita istimewa. Jangan ada yg kamu takuti kecuali Tuhan. Dan aku selalu mendukungmu.
Setiap orang bisa berubah.
Mungkin saja pembullyan ini adalah sebuah kode untuk seorang Venus membuktikan bahwa Venus tidak lemah.Tetaplah ingat bahwa Mars akan menampung segala rasa yg Venus rasa.
Semoga Venus-ku bisa membaca dan membalas surat ini.
_______"Gue gak kebayang, gimana ya kalo kita ketemu nanti.?" pundak Mala terangkat. Ia juga menulis surat balasan untuk Mars.
Surat dari Mars Mala simpan. Saat tak ada yg bisa dilakukan, Mala selalu membaca ulang tulisan tangan yg meliuk bersambung indah itu. Puisi-puisinya seperti aromaterapi yg tercium wangi.
"Tapi gue mau ketemu sama Mars dengan versi terbaik dari diri gue nanti.!" Mala mulai menuliskan surat balasan itu.
_______
Dear Mars,
Aku gak bisa buat puisi seperti kamu Mars. Tapi kamu harus tau bahwa puisi-puisi yg kamu buat itu bisa menghiburku sampai bisa bertahan detik ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
After Bullying (Mala)
Mystery / Thriller"Cewek jelek kaya lo harus sadar diri.!" jangan ganggu gue atau lo akan celaka.!" pekik Raden didepan wajah Mala. "Apa ini alasannya lo ngebully gue.?" lirih Mala dengan mata sayu nya. "Mau tau alasan kenapa lo di bully.?" Raden memincingkan matan...