(15).

1.4K 105 11
                                    


Happy Reading.

*

*

*

*

*

*

___________

Prasangka bekerja mencari berbagai menungkinan kenapa Aurell kepenjara. Mala tak mengedipkan mata memperhatikan gadis paling di bencinya itu.

"Mal, ini sangat menarik."

"Ini lebih dari menarik kak."

Mala memotret Aurell dengan ponsel Android pemberian Sandy.

"Kali ini lo gak akan bisa ngelak lagi, Rell. Ada yg lo sembunyiin dari teman-teman lo.!"

Langkah yg diambil Sandy adalah menyewa seorang pria untuk mencari tahu alasan Aurell datang ke penjara itu. Mereka masih memantau dari jarak jauh.

"Kok dia baliknya cepat kak.?" Mala memperhatikan orang suruhan Sandy tadi.

0rang suruhan itu masuk ke dalam mobil.

"Sistem informasi disana tidak mudah untuk dibuka ke publik. Jadi, susah untuk tahu apa yg sebenarnya terjadi." ujar orang itu.

Sandy memandang Mala. Usaha mereka mengalami jalan buntu.

"Terimakasih karna membantu kami.!" Sandy berbincang pada orang yg selama ini menjadi detektif swasta untuk menyelidiki kasus Gizelle.

Mala juga tak bisa berbuat apa-apa. Namun, apa yg dilakukan oleh Aurell sudah menjadi petunjuk yg sangat berharga.

Usai mereka mengantar detektif swasta itu, keduanya pulang kerumah.

"Hari ini kita gak ada nemuin apapun soal Aurell. "

"Ada kak, soal Aurell ke penjara. Dia pasti mengunjungi seseorang.!"

"Iya, kamu benar. Tapi kita bisa lihat silsilah keluarga Aurell. Mungkin ini akan menjawab petunjuk itu."

Mala mengangguk. Badannya sudah terasa pegal linu dan terasa lengket. Sebab, sudah seharian dimobil dan mengikuti Aurell.

Kalau bukan karna ulah Aurell, Mala tak akan serepot itu. Ia benar-benar mengutuk Aurell.

"Kamu kenapa.? Pusing lagi.?"

Mala memegang kepalanya yg terasa nyut-nyutan. "Gak kak, cuman gerah aja."

Mala langsung masuk ke dalam kamar. Ia memandang foto Aurell. "Ingat Rell, Sepandai-pandainya tupai melompat pasti akan jatuh juga. Dan gue yakin bisa bongkar semua kejahatan lo.!"

HP Mala berdering. Ia lupa kalau ada agenda Video Call dengan ibunya, Sinta.

"Hallo, bu."

"Mal, kamu kenapa gak dari aktif tadi.?"

Mala tahu ibunya pasti panik karna tahu apa tujuannya sekolah ditempat sarang Bullying itu.

"Mala baik-baik aja kok bu. Mala mandi dulu ya."

Mala sebenarnya ingin sekali  bertanya pada sang ibu soal masa lalunya. Sebab, sangat aneh ia tak tahu siapa sanak saudaranya dan ibunya juga tak punya teman.

After Bullying (Mala)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang