(17).

1.3K 108 13
                                    

Lanjut.....

Happy Reading

*

*

*

*

*

*
__________

Silsilah keluarga Aurell bisa dicari lewat Google dan Wikipedia.

"Apa mamanya Aurell juga terlibat.?" Mala menoleh kearah Sandy.

"Kayaknya Mal, kakak baru tau kalo keluarga mereka sangat berpengaruh." Sandy kembali membaca artikel internet itu.

"Jadi, mamanya Aurell dokter dan politikus.? Lalu papa Aurell.?"

Sandy tak mendapatkan informasi atau artikel apapun soal ayah Aurell.

"Aneh ya kak, kok gak ada informasi soal ayahnya Aurell.?"

"Sekarang kakak ngerti kenapa kematian El cukup rapi ditutupi kebenarannya. Mereka orang yg mengerti forensik."

Sandy memperlihatkan artikel yg memuat tentang pertasi ibu Aurell sebagai dokter dan sempat menjadi menteri kesehatan, punya rumah sakit sendiri dan terjun ke politik.

"Pantes Aurell sombong luar biasa. Dia ngerasa punya segalanya. Uang, popularitas sama koneksi. Tapi semua itu gak guna.!"

"Cuma ini yg menjadi petunjuk awal kita, Mal. Kakak sudah buntu ngehadapin Orang-orang berhati iblis ini.!"

Mala sekali lagi membaca profil Angelina Zeen ibunya Aurell. Dia punya kekuasaan yg besar, ia menguasai dunia medis, media dan juga hukum.

"Mala pastiin mereka gak selamanya bisa dapat apa yg mereka mau.!"

Mala mengepalkan tangannya. Ia mengingat sosok Angelina saat pesta ulang tahun Aurell.
Anak dan ibu sama saja, pikir Mala.
Apa ibunya memanjakan Aurell.?

"Kalo gitu kita pancing dia kak.!"

Sandy mengernyitkan dahi. "Maksud kamu.?"

"Kita liat gimana tindakan Angelina jika anaknya bermasalah disekolah. Kalo Angelina ngebela berarti dia terlibat. Jadi, makin mudah kita menarik kesimpulannya."

"Kamu punya rencana.?"

Mala tersenyum. Ia sudah menggoreng lukanya menjadi gurih dan menyuguhkan pada pelakunya. Jika musuh memiliki seribu rencana untuk menghancurkan dirinya, Mala justru punya seribu satu cara untuk menangkalnya.

"Besok kita bisa lihat pertunjukan drama yg penuh haru."

Sandy merasa ucapan Mala masih seperti teka-teki yg perlu di pecahkan.

"Kalo kamu udah punya rencana, kakak ikut aja."

Mala melepaskan tas ranselnya. Ia bersandar di sofa.

Sandy baru mencium ada aroma asap bercampur rosemary.

"Mal, kamu dari mana aja.? Kok bau kamu aneh gini.?"

After Bullying (Mala)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang