(37).

1.2K 105 22
                                    

Langsung baca aja.....

Happy Reading

*

*

*

*

*

*

*

*

*

*

*

*
___________

"Hidupkan kembali orang-orang yg pernah Aurell bully.! Bisa bu.?"

Angelina melotot. "Kamu sudah gila ya.!?"

"Saya jadi gila gini karna berhadapan sama orang gila kayak ibu dan Aurell.!"

Tangan Angelina sudah mengepal dan siap menghujam pipi chubby Mala.

"Harga diri tidak bisa dibeli dengan uang, Bu Angelina Zeen.!"

Angelina tertawa tipis. "Bohong kalau ada orang yg gak suka uang. Jadi kamu menolak tawaran saya tadi.?"

"Saya sudah bilang, saya akan menarik semua tuntutan itu kalau ibu bisa mewujudkan keinginan saya.! Hidupkan orang yg sudah dibunuh Aurell, bisa.?"

"Kamu ya.!" Angelina melayangkan tangannya ke pipi Mala.

Mala menangkapnya lagi. "Saya bisa patahin tangan ibu, kalo sekali lagi nyentuh pipi saya.!"

Angelina mendongakkan kepala, ia memegang keningnya.

"Baik, jangan salahkan saya jika menggunakan cara kasar buat nyingkirin kamu.!"

Angelina angkat kaki dari dalam ruangan itu.

"Tunggu sebentar bu.!"

Angelina tak jadi membuka pintu ruangan. "Tidak ada lagi kesempatan kedua buat kamu.!"

Mala terperanjat ketika mendengar omongan itu.

"Asal kamu tau anak kecil, aku akan melenyapkanmu.! Kamu ingat aktivis jelata yg sok hebat itu.? Dia mati dengan misterius.!"

Mala ingat di pelajaran PKN bahwa ada aktivis perempuan yg memperjuangkan hak buruh, tapi nasibnya jadi tulang belulang. Hingga saat ini pelakunya tak pernah terungkap.

"Oh, jadi ibu ikut terlibat.?"

Angelina mematung.

"Saya cuma mau mengingatkan kalau tidak ada yg abadi karena yg pasti itu hanya kematian."

Angelina membuka pintu ruang kepala sekolah. Suara riuh murid-murid dilapangan mendominasi seantero tempat belajar itu.

"Kepala sekolah harus mundur.!"

After Bullying (Mala)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang