(23).

1.2K 101 23
                                    


Lanjut......

Happy Reading

*

"

*

*

*

*

*

*

*

*

__________

Rayyan menatap mata sayu Mala yg penuh tanya. "Semua yg lo bilang bener. Gue emang deketin lo karna......... "

Tiba-tiba HP Rayyan berbunyi.

"Tunggu bentar". Rayyan mengernyitkan dahi. Ada nomor tak dikenal menelponnya.

"Kenapa.?" Mala menautkan alisnya.

"Gue angkat telpon bentar."

Rayyan menyahut telpon dari orang tak dikenal itu.

"Hallo.?"

"Mana Mala.? Gue mau ngomong sama dia bentar.!"

Rayyan mendengar suara pria di sebrang sana. Ia langsung memperhatikan Mala. "Mau apa lo sama Mala.?"

"Gue mau ngomong sama dia.! Cepetan.!"

"Ray kenapa.?"

Raden bisa mendengar suara Mala yg ada di sebrang sana.

"Ada cowok yg mau ngomong sama lo.!"

Mala melotot. Kenapa Raden begitu nekat.? Ia sungguh gak tahan dengan sikap kekanak-kanakan pria itu.

"Sini biar gue yg ngomong."

Rayyan menyerahkan HP itu.

"Hallo.!"

"Mal, kamu ngelanggar janji yg kita sepakati. Kamu gak angkat telpon aku."

"HP aku rusak tadi dibanting sama Aurell. Soal Ray..... Nanti kita omongin lagi."

Mala memadamkan HP itu. Ia tahu senyum Rayyan tentu tahu apa yg terjadi diantara keduanya.

"Bukannya Raden pacar Aurell.? Kok dia kayak gak rela lo jalan sama gue.?"

Mala menelan salivanya. "Lo jawab dulu pertanyaan gue yg tadi."

Rayyan jadi datar. "Gue datang kesekolah itu karna Aurell. Dia kaki tangan papanya. Dia juga ngincer gue karna gue anak Dave Smith. Gue deket sama lo karna..... Lo anak Sinta."

"Lo tau soal masalalu ibu gue Ray.? Apa hubungan ibu gue, Steven, atau papa lo Dave dan Angelina.? Gue selama ini gak tau apapun soal masalalu ibu gue."

After Bullying (Mala)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang