Happy Reading*
*
*
*
*
*
*
*
*
*
*
_________"Ibu sudah siap.?" Mala rencananya akan mengantar Sinta ke psikater bersama dengan Rayyan.
Sayangnya Rayyan sedari tadi belum juga tiba.
"Mal, maafin ibu ya.!" Sinta mengelus pipi anaknya.
Kata maaf itu dalam sehari ada ratusan kali diucapkan Sinta pada Mala. Ia memandang Mala yg begitu manis meski hanya menggunakan kaos putih dan celana jeans.
"Iya bu, Mala gak mungkin bisa benci sama ibu."
Mala memperhatikan pintu yg ada diruang tamu. Sebab, Rayyan tak kunjung datang. Padahal kembarannya itu sudah mengatakan kalau dia akan ikut pergi menemani Sinta ke psikiater.
"Vio.!?"
Vio tertunduk. "Gue boleh ngomong sama lo bentar.?"
Mala menoleh ke arah Sinta. "Bu, Mala ketemu sama temen bentar di teras ya."
Kedua gadis itu saling berhadapan.
"Lo mau ngomong apa.?" Mala menyilangkan tangan sambil membuang muka.
"Mala, cuma lo yg bisa bantu gue.!" Vio berlutut. "Kelvin sama Aurell mau ngebunuh gue.!"
"Lo takut.? Gimana rasanya lo dapat ancaman kayak gitu hidup lo dibenci orang.? Lo ingat apa dosa lo sama gue terutama sama El.?"
Mala rasanya ingin menendang Vio supaya cepat keluar dari pekarangan rumah Sandy.
Vio gemetaran dan menangis sejadi-jadinya. Ia masih mengenakan seragam sekolah. "Gue udah dapat sanksi sosial Mal, dan gue udah di keluarkan dari sekolah. Satu sekolah juga nimpuk gue pake sampah. Tadi lo ngeliat kan.?"
"Itu gak cukup buat tebus dosa lo, Vio. Kalo bisa nyawa dibayar nyawa, tapi gue gak bakal kotorin tangan gue."
Vio berlutut dan bersujud ingin mencium kaki Mala. "Mala cuma lo yg bisa nolong keluarga gue.!"
Mala bisa merasakan tangan Vio yg berkeringat dingin dan gemetar itu sungguh mengisyaratkan ketakutan maha dahsyat.
"Gue bukan yayasan sosial yg bisa bantuin lo gitu aja, ada syaratnya kalo lo mau gue bantu."
Vio sudah siap dengan konsekuensi timbal balik itu. Mala tersenyum sinis. Dia bukannya mau bekerja sama dan percaya sepenuhnya dengan Vio, melainkan ada rencana yg lebih besar lagi untuk menumpas kejahatan itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
After Bullying (Mala)
Mistero / Thriller"Cewek jelek kaya lo harus sadar diri.!" jangan ganggu gue atau lo akan celaka.!" pekik Raden didepan wajah Mala. "Apa ini alasannya lo ngebully gue.?" lirih Mala dengan mata sayu nya. "Mau tau alasan kenapa lo di bully.?" Raden memincingkan matan...