This my first story'
Happy reading
Aksa terkulai lemas, ia terlalu banyak mendapatkan pukulan, tendangan, hingga injakan yang membuatnya tak bisa melawan. Satu lawan tiga, ya pasti yang menang adalah yang tiga apalagi badan mereka kekar-kekar meskipun Aksa jago beladiri tapi ia tetap kalah. Dengan sekuat tenaga ia mencoba untuk tidak menutup matanya.
Mereka terus memukul Aksa tanpa ampun. Asya dan Mala yang berada di mobil mulai panik. Apa yang harus mereka lakukan?.
"Mal, telpon polisi"ucap Asya. Kenapa tidak dari tadi? Ia sama sekali tak kepikiran, ia pikir Aksa akan bisa mengalahkan mereka tapi ternyata tidak.
Mala mengangguk patuh, ia panik sehingga tangannya bergetar saat memegang hp. Namun ia tambah panik kala melihat Asya keluar dari mobil dan berlari ke arah begal yang sedang memukul Aksa. Rasa cemas dan takut sekarang melanda dirinya
"WOI"teriak Asya dengan berani.
Mereka yang mendengar itu langsung menghentikan pukulannya dan menoleh ke arah sumber suara. Dan mendapatkan seorang gadis cantik yang tengah menatap mereka tajam.
"Ay, jangan"lirih Aksa saat mendengar suara yang sangat ia kenali.
"Wah, ada cewek cantik nih"ucap ketua begal dengan tatapan penuh nafsu.
Asya yang melihat itu langsung memukul begal tersebut dengan kuat. Ia cukup ahli dalam hal bela diri. Ketua begal yang mendapat pukulan dari seorang cewek, tak mau kalah dengan tangan yang terkepal kuat langsung ia membogem wajah mulus Asya. Tetapi Asya tak mau kalah langsung saja memukul katua begal itu dengan membabi buta dan menendang aset ketua begal untuk kedua kalinya. Kalau yang pertama adalah Aksa lalu kedua adalah dirinya.
Salah satu pengikut begal tersebut langsung mengambil kayu yang ada di dekatnya, kayu itu berukuran lumayan besar. Tanpa ba-bi-bu ia langsung memukul kepala Asya dari belakang menggunakan kayu.
Akhh
Asya yang mendapatkan pukulan itu langsung memegang kepala nya yang sudah mulai pusing. Ketua begal yang tak mau menyia-nyiakan waktu dengan cepat ia menendang perut Asya dengan kuat hingga sang korban memundur beberapa langkah.
"Asya"Aksa dengan sekuat tenaga untuk berdiri dan menolong Asya yang sudah mulai kesakitan tetapi ia tak bisa. Badannya terasa sangat sakit hingga berdiri pun susah.
Sshh
Darah mulai keluar dengan deras, Asya langsung memegang perutnya agar darah tak merembes keluar. Ia di tusuk oleh begal tersebut menggunakan cutter yang tajam saat ia lengah. Rasanya sangat menyakitkan.
"ASYAA!"
"LUVII!"
Teriak Aksa dan Mala bersamaan saat Asya yang tak sadarkan diri dengan darah yang penuh menutupi permukaan tangannya. Baju Asya berubah warna ketika darah keluar terus-menerus.
Aksa yang melihat darah banyak yang keluar dari perut Asya langsung pingsan. Mungkin kalau ia tak phobia terhadap darah ia masih bisa berusaha untuk tetap sadar. Namun darah yang ia lihat sangat banyak.
Tepat pada saat Aksa pingsan polisi langsung datang dan langsung menangkap ketiga begal tersebut. Begal itu berusaha untuk melepaskan diri.

KAMU SEDANG MEMBACA
ASYAKSA [On Going]
Teen Fiction[Dilarang keras plagiat!!] [Cerita ini murni dari pikiran saya,jadi jika ada kesamaan nama Tokoh atau alur itu sebuah ketidaksengajaan🙏] ❗AKAN DIREVISI SETELAH END❗ ****** Menceritakan tentang pasangan remaja yang dipertemukan setelah beberapa tahu...