This is my first story'
Happy reading
Setelah mengabiskan beberapa hari di rumah sakit sekarang Asya sudah diperbolehkan untuk pulang."Akhirnya pulang juga gue"gumam Asya,dia sudah sampai di rumah dan sekarang sedang asik rebahan dengan kasur yang sangat ia rindukan.
"ASYA"panggil Sisil
"APA BUN?"sahut Asya dengan sedikit berteriak agar Sisil bisa mendengarnya.
"ADA AKSA TUH"
Saat mendengar nama Aksa keningnya mengerut bingung"ck, mau ngapain sih tu bocah."kesal Asya.
Dia segera turun dengan wajah datar."Ngapain Lo?"tanya Asya saat sudah sampai di ruang tamu tempat Aksa berada.
"Main aja sih"jawab Aksa, ia menepuk sofa di sampingnya seolah menyuruh Asya untuk duduk.
Bukannya menurut Asya malah duduk di sofa single
" Lo pulang aja deh"titah Asya memelas. Pasalnya dia mau menghabiskan waktu tanpa ada yang namanya Aksa. Si pengganggu."Gitu banget, kan aku mau ngejenguk kamu"ucap Aksa cemberut.
"Iiiii, geli banget gue sama gaya ngomong Lo"entah kenapa dia sangat geli dengan gaya ngomong Aksa yang seperti anak kecil.
"Ck, udah sana Lo istirahat aja"ucap Aksa ngambek, ia memalingkan wajahnya agar tak bisa Asya lihat. Ia menggerutu tak jelas dalam hati karena kesal dengan gadis itu.
Dih ngambekkan , batin Asya.
Tanpa banyak omong Asya langsung meninggalkan Aksa sendiri di ruang tamu. Mau ngambek atau apa kek itu bukan urusannya. Yang terpenting adalah ketenangannya.
Saat tidak mendapatkan bujukan Aksa menoleh ke arah tempat dimana Asya duduk dan ternyata gadis itu sudah menghilang. Betapa kesalnya ia di tinggal sendiri disini, padahalkan dirinya adalah tamu yang harus dilayani seperti raja.
"Ck, gue kira bakal di bujuk"gerutu Aksa kesal
"ASYAA"teriak Aksa sambil berjalan menaiki tangga menuju kamar gadis itu, tadi dia sudah minta izin pada Sisil yang berada di dapur. Saat sudah berada di depan pintu ia langsung menggedor pintu itu dengan tidak sabaran.
Asya menutup telinga menggunakan dua tangannya karena teriakan Aksa yang amat sangat nyaring yang mungkin sampai kedengeran di rumah tetangga. Lalu ia berdecak kesal, "ck! Mau ngapain lagi dah tu bocah. Ganggu aja!"setelah itu ia membuka pintu dengan raut wajah masam. Ia menatap sinis Aksa yang sudah berada di depan kamarnya dengan raut wajah yang berbinar.
"Ngantuk"ucap Aksa memelas.
"Urusannya sama gue apa?"tanya Asya berusaha untuk sabar.
"Usapin kepalanya"tanpa menunggu persetujuan Asya, Ia langsung masuk dan merebahkan dirinya di kasur empuk milik sang gadis.
"EH! ENAK AJA LO TIDURAN DI KASUR GUE!"geram Asya dengan sikap Aksa yang seenaknya.
"Turun gak Lo!"ucap Asya menarik tangan Aksa agar keluar dari kamarnya.
"Ihhh, aku ngantuk Ay, pengen tidur"Aksa dengan sekuat tenaga untuk bertahan di kasur milik Asya.
"Ck,"decak Asya kesal, ia menghempaskan tangan Aksa dengan kasar dan langsung ingin keluar tapi belum sempat melangkah tangannya sudah di cekal oleh laki-laki yang membuatnya kesal + emosi itu.
"Paan?"jutek Asya, ia berbalik menatap datar Aksa.
"Usapin"pinta Aksa ia menarik tangan Asya untuk ikut berbaring di samping Nya.
"Bocil Lo"
Asya mau tak mau mengikuti apa kata Aksa tapi dia tidak ikut berbaring melainkan hanya duduk di tepi kasur. Dan Aksa langsung saja menjadikan paha Asya untuk menjadi bantal. Tangannya meraba mencari keberadaan tangan gadis itu, saat sudah ketemu ia menuntun tangan Asya untuk mengusap rambutnya.
"Usapin"titah Aksa manja.
"Big babi Lo!"Asya malah mengacak kasar rambut itu sesekali ia tarik dengan sengaja.
"Baby Ay bukan babi"Aksa membenarkan.
"Jangan di gituin rambutnya sakit ini, Aku minta buat usapin"ucap Aksa ia kembali menuntun tangan Asya untuk mengusapkannya.
Kayak....dejavu gitu, batin Asya bingung. Kejadian ini seakan pernah terjadi sebelumnya, tapi kapan? Sama siapa?
Tanpa ia sadari tangannya mengusap lembut kepala Aksa sehingga membuat laki-laki itu tertidur, sehingga terdengar dengkuran halus yang berasal dari Aksa.
"Ha? Kok?"bingung Asya saat melihat ke bawah ternyata Aksa sudah tertidur dengan nyaman.
Asya dengan pelan menggantikan pahanya dengan bantal agar tidak membangunkan si Kebo Aksa. Hatinya seakan luluh saat melihat wajah damai Aksa saat tertidur.
"Bayi besar"gumam Asya, perlahan tangannya terulur untuk membenarkan rambut Aksa yang berantakan karena ulahnya.
"Selamat tidur baby boy"
Aksa yang belum sepenuhnya tertidur berusaha untuk tidak tersenyum. Mungkin rencananya berhasil untuk perlahan membuat Asya kembali mengingatnya. Ini adalah salah satu rencananya dengan membuat skenario seolah seperti mereka dulu.
Kok gue salting ya?, batinnya
....
Gaje ya?
Typo bertebaran 🙏
Penulisan masih berantakan ✍️See you 👋
Next

KAMU SEDANG MEMBACA
ASYAKSA [On Going]
Teenfikce[Dilarang keras plagiat!!] [Cerita ini murni dari pikiran saya,jadi jika ada kesamaan nama Tokoh atau alur itu sebuah ketidaksengajaan🙏] ❗AKAN DIREVISI SETELAH END❗ ****** Menceritakan tentang pasangan remaja yang dipertemukan setelah beberapa tahu...