4.Pulang bareng

665 28 3
                                    

This my first story'

Happy reading

Terlihat seorang gadis sedang melamun di atas rooftop sekolah. Dia adalah Luvi Anastasya, ia sedang duduk di kursi yang sudah usang yang berada di sana.

Brakk

Suara dobrakan pintu mengejutkan Luvi. Nampak seorang cowok dengan rambut yang acak-acakan menambahkan kesan tampan pada dirinya.

"Ay, ay gakpapa? ay, gak sakitkan?"cowok itu langsung memeluk Luvi. Luvi terkejut dengan tindakan tiba-tiba dari Aksa.

Flashback on

"Bang, luvi bang"ucap Kamala dengan ngos-ngosan karena berlari mencari abangnya yang berada di kantin bersama teman-temannya

Aksa terkejut"Luvi kenapa mal?"tanya Aksa panik. Tanpa menunggu jawaban Mala, Aksa langsung berlari keluar dari kantin. Penghuni kantin melihat Aksa dengan tatapan bingung

"Lah? gue kan cuman mau minta buat beliin Luvi makanan"heran Mala saat melihat abangnya yang terlihat sangat panik. Mala nyuruh abangnya untuk beliin makanan karena ia kebelet.

Aksa nampak acak-acakan. Ia keliling sekolah hanya untuk mencari gadisnya. Hah? Gadisnya? Gak salah tuh? Hingga Aksa memutuskan untuk ke atas, ia mendobrak pintu rooftop dengan kasar.

Brakk

Flashback off

"Lo, apa-apaan sih!"Luvi mendorong Aksa dengan kasar serta menatap tajam Aksa.

"Aku khawatir sama kamu, ay"lirih Aksa dengan kepala yang ia tundukkan karena takut dengan tatapan Luvi.

"BANG"teriak Mala yang berjalan ke arah mereka. Aksa pun mengangkat kepalanya dan melihat adiknya dengan bingung.

"Tadi Lo kenapa?"tanya Mala seraya memberikan roti dan air mineral ke Luvi.

"Lah?"bingung Aksa"kan tadi...,"

"Gue tadi cuman mau minta tolong buat beliin Luvi makanan"Mala langsung memotong ucapan Aksa.

"Kok Lo gak bilang sih"

"Lo langsung lari bego"Mala menyentil kening abangnya.

"Malu banget bangsat"umpat Aksa dalam hati

Luvi menatap bingung kakak beradik itu,seakan minta penjelasan.

"Tadi gue kebelet, jadi gue nyuruh Abang karena takut Lo nunggu lama"Mala menjelaskannya. Luvi hanya mengangguk seraya membuka rotinya dan langsung memasukkan ke dalam mulutnya.

"Pulang bareng gue nanti"ucap Aksa dengan tangan yang mengacak rambut Luvi dengan lembut. Aksa berdiri dan keluar dari rooftop. Sedangkan Asya membeku atas tindakan Aksa yang terasa familiar.

....

Ternyata bener Aksa sudah stay di atas motor Vario hitam miliknya. Aksa sedang asik ngobrol dengan temannya. Luvi berharap Aksa tak mengingat kejadian tadi di rooftop. Luvi berjalan santai melewati Aksa, ia sekarang tidak membawa kendaraan karena tadi dia berangkat bareng sama ayah Arya. Belum keluar dari area parkiran tangannya sudah di cekal oleh Aksa.

"Pulang bareng aku!"ucap Aksa seraya menarik tangan Luvi ke arah motornya. Waah langsung aku-kamu ya.

"Aksa langsung gercep coy"ucap teman Aksa yang bernama Gabriel Abinata, si cowok playboy dengan sejuta gombalannya.

"Pepet terus Sa"seru lelaki yang bernama Nabil. Gabriel dan Nabil adalah teman dekatnya Aksa.

Aksa menatap tajam temannya itu.

"Gue pulang sama ayah"ucap Luvi seraya melepaskan tanganya dari genggaman Aksa.

"Gak!ayah tadi nitip kamu ke aku"

"Jadi kamu harus pulang sama aku"jawab Aksa dengan tatapan tajamnya. Lah? Biasanya lo-gue nih.

"Punya bukti Lo?"

"Telpon aja"ucap Aksa santai.Luvi pun segera mengambil hp yang berada di saku-nya

Telponan
"Assalamualaikum, Yah"

"Waalaikumsalam, kenapa sayang"tanya ayah Arya lembut.

"Ayah jemput aku kan"

"Maaf Sya, ayah lagi ada meeting, jadi gak bisa jemput kamu"

"Terus Asya pulang sama siapa?"

"Tadi ayah udah suruh temen kamu kok"

"Siapa?"

"Aksa Dirga"

"Udah ya Sya"ucap ayah langsung mematikan nya sepihak

Ya memang ayah Arya sudah mengenal Aksa sejak Asya masih SMP dan ia percaya dengan Aksa.

"Percaya?"tanya Aksa dengan alis yang terangkat satu.
"Ayok"ajak Aksa

"Ck,gue naik taksi"sebal Luvi

"Gak!Lo sama gue"tekan Aksa pada Luvi.Aksa langsung memakai helm nya dan menyuruh Luvi untuk naik ke motornya.Dengan sangat terpaksa Luvi menurutinya.Aksa yang melihat itu tersenyum tipis.

"Pegangan"suruh Aksa

"Gak!"jawab Luvi ketus.

Dengan sengaja Aksa melajukan motornya sehingga Luvi reflek melingkarkan tangannya di perut Aksa. Aksa pun tak mau menghilangkan kesempatan itu dengan cepat ia menggenggam tangan Luvi menggunakan satu tangan, ia pun memelan motornya. Luvi yang merasa ada sesuatu yang menggenggam tangannya pun langsung ingin melepaskan nya tetapi tak bisa karena genggaman Aksa yang semakin kuat sehingga tak bisa ia lepas.

"Ck,"decak Luvi kesal.

Aksa yang melihat ekspresi wajah Luvi lewat kaca spion motornya tersenyum tipis. Menurutnya Luvi saat ini sangat menggemaskan.

"Aku gak bakal mau kehilangan kamu lagi Ay"

"Cukup waktu itu, aku kehilanganmu tapi sekarang gak bakal aku lepas"Batinnya.

....
Gaje ya?
Penulisan masih berantakan.✍️
Typo bertebaran 🙏

See you 👋
Next?☝️

ASYAKSA [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang