This my first story'
Happy reading
Sudah terbilang tiga hari lamanya Asya berada di rumah sakit dengan mata yang setia terpejam. Dan Aksa sudah membaik, ia sudah pulang dari rumah sakit dua hari yang lalu.
"Sad banget lo"celetuk Nabil yang melihat Aksa murung dengan minuman yang ia aduk tapi tak sama sekali di minum.
Mereka sekarang berada di kantin sekolah. Dengan segala bujukan yang El dan Nabil berikan agar Aksa mau ikut ke kantin. Mereka kasihan dengan Aksa yang selalu murung di kelas. Sikap Aksa juga berubah menjadi dingin, cuek dan kejam terhadap lawan jenis yang berusaha mendekatinya.
Flashback
"Kak boleh minta nomor wa gak?"tanya seorang gadis cantik dengan hp yang ia sodorkan ke arah Aksa, berharap mendapatkan apa yang ia mau
"Gak"Jawab Aksa dengan tatapan dingin.
"Ayolah kak, aku cuman mau nambah kontak doang kok gak lebih"ucap gadis tersebut yang bernama Keyna."Sekalian pdkt"batinya
"Gak!"
"Masa gak boleh sih kak, cuman nomor wa doang padahal"ucap Keyna dengan cemberut
Brakk!!
Aksa langsung menendang kursi yang berada disampingnya, ia sangat merasa terganggu dengan kedatang Keyna apalagi sampai memaksanya untuk memberikan apa yang sudah ia tolak mentah-mentah. Mata Aksa menajam menatap Keyna, tangannya tergenggam kuat hingga ingin sekali membogem cewek yang telah mengganggu nya
Keyna yang melihat itu di buat ketakukan"kak—"
"GUE BILANG GAK YA GAK BANGSAT! SIALAN LO!"murka Aksa.
"Jangan bentak aku"ucap Keyna dengan mata yang sudah memerah menahan tangisnya. Ia takut dibuat Aksa sekarang.
Penghuni kantin dibuat jijik oleh ucapan Keyna. Mereka akui Keyna memang sangatlah nekat dengan apa yang ia lakukan. Tapi lihatlah yang terjadi sekarang padanya, sangat memalukan.
Hilang sudah kesadaran Aksa, ia langsung mencengkram kuat pipi Keyna hingga membuat wajahnya memerah. Tangan Aksa seolah ingin menembus pipi tersebut, dan merobek mulut Keyna sekarang juga
""K-kak ini s-sakit"ucap Keyna dengan tangan ia gunakan untuk melepaskan tangan Aksa yang telah mencengkramnya. Namun usaha tak membuah kan hasil
"Le-pass"
"SA, UDAH!"teriak Nabil yang baru saja sampai ke kantin karena habis dari toilet, dan ia langsung di kejutkan dengan Aksa yang tengah mencengkram pipi seorang cewek. Aksa tampak sangat emosi, terlihat dari rahangnya yang mengeras, dan urat tangan, leher yang bertimbulan.
"Sa, dia cewek woi! Lepasin!"ucap Nabil
"Dia udah berani ngusik ketenangan gue"kata Aksa tanpa mempedulikan Nabil, ia masih menatap nyalang Keyna
Bugh!
Dengan terpaksa Nabil langsung membogem rahang Aksa sampai membuatnya jatuh karena tindakan Nabil yang tiba-tiba.
Flashback off
"Hm"
"Eh, Sa nanti boleh gak kita jenguk Luvi"tanya El seraya minum es jeruk miliknya. Sejak kejadian tempo hari, Nabil dan Gabriel sama sekali belum menjenguk Asya. Mereka juga gak jenguk Aksa saat di rumah sakit. Emang kejam ni sebagai teman.
"Hm, nanti sore bareng gue"sahut Aksa, ia pergi meninggalkan temanya yang masih asik makan. Mood nya saat ini tidak bagus, jadi ia memilih untuk pergi ke rooftop untuk menenangkan diri.
"Langsung pergi aje tu anak"geram El dengan Aksa yang meninggalkan mereka.
Aksa berdiri dekat pembatas rooftop, ia bisa melihat siswa siswi yang berlalu lalang dengan jelas dari atas. Tangannya merogoh saku celananya dan mengambil satu batang rokok beserta korek api. Ia membakar ujung rokok itu dan langsung ia hisap, kepulan asap rokok keluar dari mulutnya. Entah kenapa saat Asya masih belum sadar, ia jadi sering merokok bahkan dia bisa menggunakan rokok itu tiga batang dalam satu jam. Mungkin bagi Aksa dengan merokok beban pikiran nya berkurang seakan di ambil oleh roko yang ia hisap.
....
Tak ada bola mata yang indah yang Aksa lihat saat berada di ruang rawat Asya. Teman-teman nya sudah pulang begitu juga dengan orang tua Asya. Orang tua Asya menyuruhnya untuk menjaga Asya untuk malam ini agar mereka juga bisa istirahat karena mereka sudah menginap dua hari di rumah sakit .
Tatapan tajam itu menjadi kerinduan nya. Dia yang tertidur nampak seperti orang tanpa beban.Sangat tenang. Aksa ingin gadisnya cepat sadar dan ia bisa melihat bola mata indah milik gadis cantik ini.
Jam sudah menunjukkan pukul dua belas malam dan Aksa tertidur dengan tangan Asya yang ia genggam. Namun tiba-tiba tidurnya terusik saat Merasakan pergerakan dari tangan yang ia genggam.
"Sayang"celetuk Aksa saat sudah tersadar dari tidurnya. Ia langsung menatap gadis cantiknya ini dengan khawatir. Ia takut genggamannya terlalu kuat hingga bisa menyakiti Asya
Mata yang semula terpejam perlahan terbuka. Namun mata indah itu kembali tertutup saat cahaya lampu yang masuk dalam indra pengelihatan, tetapi ia berusaha untuk kembali membuka mata. Mata yang Aksa rindukan sudah kembali terbuka.
Mata Asya terbuka, orang yang pertama ia lihat adalah Aksa.
"Ay"ujar Aksa, ia menangis terharu. Akhirnya apa yang ia inginkan terjabah. Gadisnya sadar.
"A-air"lirih Asya terbata-bata.
Dengan sigap Aksa mengambil air yang berada di nakas tak lupa juga dia ambil sedotan agar Asya lebih mudah meminumnya, ia tau Asya pasti haus karena selama dua tak sadar sama sekali tak minum dan makan.
Aksa mengangkat pelan Kepala Asya dengan tangan kiri nya dan tangan kanan ia gunakan untuk menyodorkan minum ke Asya. Asya masih belum bisa minum sendiri karena kedua tangannya masih lemas.
"Bunda mana?"tanya Asya pelan.
"Bunda, pulang buat istirahat. Nanti pagi Bunda sama ayah baru kesini, aku yang bakalan jagain kamu"sahut Aksa dengan lembut, ia mengusap kepala Asya dengan penuh kasih sayang. Tak mungkin ia menyuruh Sisil dan Arya untuk kesini jam dua belas malam
"Maaf. Gara-gara Aku kamu jadi kayak gini, aku gak bisa jagain kamu"lirih Aksa.
"Santai aja"
"Aku janji bakal jagain kamu untuk kedepannya"batin Aksa
....
Gaje ya?
Typo bertebaran 🙏
Penulisan masih berantakan ✍️See you 👋
Next?☝️

KAMU SEDANG MEMBACA
ASYAKSA [On Going]
أدب المراهقين[Dilarang keras plagiat!!] [Cerita ini murni dari pikiran saya,jadi jika ada kesamaan nama Tokoh atau alur itu sebuah ketidaksengajaan🙏] ❗AKAN DIREVISI SETELAH END❗ ****** Menceritakan tentang pasangan remaja yang dipertemukan setelah beberapa tahu...