29.Pilihan

172 7 3
                                    

This my first story'

Happy reading

Terdapat dua insan di sebuah taman,dua insan tersebut hanyut dalam kesunyian. Aksa menoleh ke samping melihat gadisnya yang menatap ke depan, mulutnya masih belum bisa mengeluarkan suara. Entah apa yang akan terjadi jika Asya mengetahuinya, sedih? Atau malah sebaliknya? Di hati yang paling dalam ia sebenarnya tak mau pergi tapi apalah dayanya keadaan menyuruh untuk pergi.

"Sa, Lo ngapain sih ngajak gue kesini? Ngomong kagak, jalan-jalan pun enggak. Gimana sih?"gerutu Asya kesal dengan keadaan seperti ini

"Boleh ubah kosakata-nya gak? Jangan pakai lo-gue tapi aku-kamu"suruh Aksa

"E-ee, iya maaf"Asya menundukkan kepalanya, entah kenapa perasaannya sedikit tak enak. Apa yang akan terjadi?

"Hey, kok nunduk sih?"lembut Aksa

Gadis itu mendongak menatap Aksa dalam. Keduanya saling menatap dengan pikirannya masing-masing

"Aku mau ngomong"ucap Aksa masih menatap gadisnya.Asya mengangguk

"Kamu nanti mau lanjut ke mana? Setelah kita lulus nanti"

"Gu-aku mau lanjut di sini aja. Kalo kamu dimana?"tanya balik Asya

Aksa terdiam mendengar pertanyaan Asya, ingatannya kembali pada semalam saat ia memutuskan untuk ikut perintah Ayahnya. Bagaimana dia harus menjawabnya, apakah ia harus jujur atau bohong?

"A-aku mau lanjut"

"Dimana?"

Aksa menatap dalam gadis di sampingnya"Ay"

"Hm?"

"Aku......lanjut di Amerika"

Deg

"Sa, kamu....gak bohong kan?"tanya Asya,ia hanya ingin memastikan bahwa apa yang pacarnya ucapkan itu tidak benar.Ayolah ia sudah mulai jatuh kedalam pesona Aksa,tapi kenapa harus berpisah lagi.

Aksa menggeleng"aku beneran, aku sebenarnya gak mau, tapi Ayah sama kakek mau aku lanjut kesana, aku gak bisa nolak karena aku pewaris utama  perusahaan yang ada di sana"

Tanpa sadar air mata Asya mulai jatuh membasahi pipinya. Aksa dengan cepat menghapus air mata yang membasahi pipi gadisnya. Ini semua diluar kendali dirinya. Sekarang dia sudah membuat gadisnya menangis

"Jangan nangis....,"

"Kamu berapa lama disana?"

"Empat tahun, tapi aku janji aku bakal kembali ke sini, ketemu kamu dan kita bakal sama-sama terus. Aku janji"

"Sa,  empat tahun bukan waktu yang singkat, itu lama"

"Ay, percaya sama aku deh"

"Iya, tapi nanti kita bakal ketemu lagi kan?"

"Iya sayang, aku janji"

.......

"Gimana? Berhasil ngomongnya?"tanya Hendra dan Dwi kompak

"Iya"dengan lesuh Aksa menjawab

"Jangan sedih, ini demi masa depan kamu, emang kamu mau nikahin Asya tanpa mahar? Mau ngebuat Asya tinggal sama kamu malah jadi susah? Mau ngebuat Asya jadi gelandangan karena kamu gak kerja? Atau kamu emang gak mau nikah sama Asya"tanya Hendra berturut

"Yah, aku mau nikah sama Asya, aku mau kasih dia mahar dan aku gak mau Asya jadi susah setelah nikah sama aku. Tapi aku gak siap buat pisah sama dia, dia itu ngangenin Yah, empat tahun tu bukan sebentar Yah. Nanti kalau aku balik kesini dan ternyata Asya udah nikah gimana? Aku gak mau, Yah"

"Bang......,"

"Huwaaaa! Bun aku gak bisa, bujuk ayah Bun,supaya gak ngirim aku kesana. Gak mau Bun. Tolong, tolong"

"Bang, kamu kayak anak kecil deh"ngeri Dwi saat melihat putranya yang sudah besar malah ngerengek sambil memeluk kakinya tak lupa juga dengan mata yang berkaca-kaca menghiasinya

"Iyuhhhh, Abang malu-maluin aja"ucap Mala

"Diam Lo!!"

"Bun.....,"

"Enggak!"

"Ayolah Bun"

"Engga!"Dwi langsung saja meninggalkan Aksa yang masih duduk di lantai dengan diikuti oleh suaminya dari belakang. Sudahlah ini juga demi kebaikan Aksa

"Bun"Aksa menatap nanar orang tuanya

"Aaaaaa kasian aaaa kasian"ledek Mala, ia langsung berlari saat Aksa menatapnya tajam. Tapi saat lari ia tak sengaja nyenggol lemari yang membuatnya terduduk tak estetik. Aksa tertawa melihatnya

"Mampus Lo!! Makanya gak usah ngeledek yang lebih tua,jadi dapat karma kan Lo. Aaaaa kasian aaaa kasian"Aksa tiru ledekan Adiknya dengan kencang

"Monyet Lo!!"

"Aaaaaa, lari singa dah ngamuk"Aksa berlari terbirit-birit disertai tawa mengejek

"FUCK YOU, Aksaaa!!"

.........
Gaje ya?
Typo bertebaran 🙏
Penulisan masih berantakan ✍️

See you 👋
Next

ASYAKSA [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang