This is my first story'
Happy reading
Di ruang tamu terdapat keluarga Cemara yang sedang nonton di televisi di temani makanan ringan. Mereka sesekali tertawa ketika acara yang di tonton ada sedikit adegan lucu.
"Aksa"panggil wanita paruh baya yang bernama Dwi Kinanti.
"Iya, Bun?"jawab lelaki yang di panggil namanya.
"Kamu, gak ada buat kasus di sekolahkan?"tanya Dwi
"Gak ada kok, Bun"jawab Aksa lembut
"Halah, bohong tu Bun, tadi bang Aksa dihukum"sewot Kamala, adiknya Aksa.
"Cepu Lo"Aksa menatap tajam adiknya
Dwi yang melihat anak-anaknya tersenyum tipis"Kenapa bisa dihukum sih bang?"tanya Dwi pada putranya.
"Abang, telat Bun"bukan Aksa yang menjawab,melainkan Kamala.
"Terus tadi nih, Abang gedong cewek ke UKS, Bun. Mana perhatian lagi"adu Kamala dan melirik sekilas Aksa.
"Pengadu"
"Bener bang?"tanya Dwi pada anaknya.
"Iya, Bun"jawab Aksa dengan suara yang pelan.
"Anak Bunda, udah besar ya sekarang"ucap Dwi mengusap kepala putranya. Aksa yang melihat Bundanya tidak marah tersenyum riang sedangkan Kamala memasang wajah masam, karena ia berharap Abang nya itu di marahin.
Hendrawan tersenyum melihat interaksi Istri dan anak-anaknya
....
"Hai"sapa Aksa dengan gadis cantik. Gadis itu hanya melirik Aksa sekilas. Aksa sekarang berada di restoran Golden untuk refreshing dan kebetulan ada gadis yang ia gendong di sekolah tadi. Aksa pun memilih duduk di depan Luvi.
Luvi menatap bingung Aksa yang berada di depannya,"Ngapain Lo?"tanya Luvi.
"Yaa ,ngopi lah"jawab Aksa sambil melihat menu yang tersedia.
"Pindah, Lo!"ucap Luvi dengan tatapan tajam.
"Eh, Asya ini siapa, nak"tanya wanita dengan pakaian yang rapi. Luvi terkejut melihat bundanya yang tiba-tiba datang. Memang tadi Luvi menemani Bunda untuk memeriksa keadaan restoran, tapi kata bunda urusan nya agak lama. Kok ini? Luvi baru duduk sebentar ,sudah datang bunda tercinta.
"Cepet banget Bun"
"Emang kamu mau lama-lama di sini?"
"Gak"
"Ini siapa Sya?"tanya bunda menunjuk Aksa yang sedang menyeruput kopi yang baru saja datang.
"Orang asing"jawab Luvi
Aksa yang mendengar itu melebarkan matanya.Sungguh tak ada akhlak.
"Aksa, Tante temen Luvi"jawab Aksa sopan. Bunda tersenyum melihat Aksa.
Aksa? kayak pernah denger namanya, lanjutnya dalam hati
"Kamu, mau pulang sekarang ?"tanya Bunda pada Luvi. Asya adalah panggilan khusus untuk Luvi dari orang tuanya
"Tente, duluan aja. Saya, mau ngomong bentar sama Luvi"belum sempat Luvi menjawab, sudah duluan di jawab oleh Aksa.
"Oke, Bunda duluan ya Sya"ucap Bunda mengacak rambut Luvi.
"Tapi—"
"Udah, ngobrol dulu sama temen kamu"potong bunda dulu.
Luvi pasrah saja saat ini. Luvi menatap datar lelaki yang ada di depannya, sedangkan yang ditatap hanya tersenyum menampilkan gigi gingsul miliknya.
"Mau ngomong apa"ketus Luvi pada Aksa.
"Gak ada sih, cuman minta temenin aja"jawab Aksa tanpa rasa berdosa. Ingin rasanya Luvi menendang Aksa saat ini juga.
Luvi beranjak dari tempat duduk nya.Baru satu langkah, tangannya sudah di cekal dulu oleh Aksa.
"Mau kemana?"tanya Aksa tanpa melepaskan tangan Luvi.
"Ck, lepasin" Luvi menghempaskan tangan Aksa dengan kasar.
Ternyata, kamu gak inget sama aku Ay, batin Aksa menatap kepergian gadis yang ia rindukan itu.
....
Langit malam yang indah dengan tebaran bintang yang menghiasi. Terdapat lelaki yang ngelamun di balkon kamarnya dengan rokok yang menemaninya.
Tok, tok, tok
"Abang"panggil wanita paruh baya mengetuk pintu kamar putranya.
"Bang"panggil wanita itu lagi. Tak mendapatkan jawaban, wanita itu memutuskan untuk langsung masuk ke kamar putranya. Wanita itu mencari keberadaan orang yang ia cari. Hingga terlihat pintu balkon yang sedikit terbuka. Wanita itu berjalan ke arah balkon, dan terlihat seseorang yang ia cari dari tadi.
"Astaghfirullah, Abangg"ucap wanita itu terkejut melihat putranya, ia pun melihat ada beberapa batang puntung rokok di lantai.
"Bunda"lelaki itu menoleh ke arah sumber suara. Dan langsung melihat wanita itu dengan sayu.
"Kok...ngerokok lagi sih bang?"tanya Nya pada sang anak.
Lelaki itu langsung memeluk ibunya dengan erat."Ehh"wanita itu terkejut dengan tindakan anaknya yang tiba-tiba. Namun tak urung ia langsung membalas pelukannya
"Dia, kembali Bun"
"Dia, gak inget aku"adu lelaki itu pada sang bunda.
"Dia, siapa"tanya wanita itu sembari tangannya mengelus rambut anaknya dengan lembut. Ia mencoba untuk menenangkan diri anaknya yang berada di titik rapuh
"Pacar Aku"
"Yang waktu SMP itu?"tanya wanita itu
Lelaki itu mengangguk, segera ia melepaskan pelukannya pada Bundanya. Terlihat hidung yang sudah memerah dan mata yang berkaca-kaca. Mata itu menatap ibunya.
"Abang, masih cinta sama dia?"tanya wanita itu.
Lelaki itu menganggukkan kepalanya dengan semangat. Sehingga membuat wanita itu terkekeh melihat anaknya.
"Mungkin dia lupa, bang"
"Tapii, Abang kangen"suara pelan dari lelaki itu.
"Sabar yaa"ucap Bundanya.
Kamu hanya milikku, aku bakal berusaha agar kamu mengingatku, batinnya
....
Gaje ya?
Baru Belajar buat cerita Wee,jadi maklum yaa...
Penulisan masih berantakan✍️🙏
Typo bertebaran 🙏

KAMU SEDANG MEMBACA
ASYAKSA [On Going]
Fiksi Remaja[Dilarang keras plagiat!!] [Cerita ini murni dari pikiran saya,jadi jika ada kesamaan nama Tokoh atau alur itu sebuah ketidaksengajaan🙏] ❗AKAN DIREVISI SETELAH END❗ ****** Menceritakan tentang pasangan remaja yang dipertemukan setelah beberapa tahu...