30.Gadisnya Nabil

224 11 5
                                    

This my first story'

Happy reading

Di sebuah rumah sakit terdapat seorang laki-laki yang tengah memandang gadis yang terkurung dengan tangan dan kaki yang terikat. Tampak seorang gadis yang tengah berceloteh tak jelas. Wajahnya yang pucat, rambut yang acak-acakan tak mengurangi kadar kecantikannya di mata laki-laki yang tengah memandangnya.

Perlahan laki-laki itu melangkah mendekati ruangan dimana gadisnya berada, tangannya terulur membuka pintu sel dengan perlahan. Matanya menatap sendu gadis yang ada dihadapannya, hatinya seakan ditusuk benda tajam saat melihat gadis itu. Ia berniat ingin membelai rambut yang tampak berantakan gadis tersebut, namun saat ingin menyentuhnya gadis itu berteriak histeris membuatnya seketika mengurungkan niatnya

"AAAAAAAA SIAPA ANDA? JANGAN SENTUH AKU!"

"KAU LELAKI TAK PUNYA HATI, KAU LELAKI BIADAB! BAJINGAN! BRENGSEK!!"

"AHAHAHAH KAU BRENGSEK! HAHAHA....Hiks, hiks bunda jemput aku. Ahahahah!"teriakan histeris itu terus saja keluar dari bibir mungil sang gadis, ia sesekali tertawa dan menangis tak jelas hingga membuat hati laki-laki tadj semakin sesak saat melihatnya.

"Ra, ini aku Nabil, kamu tenang ya"ucap Nabil menenangkan gadisnya. Ia harap gadisnya ini bisa tenang, setidaknya ia bisa bercerita atau mendengar suara lembut gadis itu, dan bukan sebuah teriakan ketakukan.

"Abil, kamu Abil? K-kamu datang mau jemput aku kan?"tiba-tiba saja gadis itu tenang, mata hazelnya menatap Nabil penuh harap yang tinggi.

"Iya aku Abil, maaf aku gak bisa jemput kamu sekarang, aku janji buat jemput kamu keluar dari tempat terkutuk ini. Aku janji Ra. Tapi kamu juga harus janji sama aku, buat selalu tenang disini dan lupain orang itu"

"Bener?"

"Iya aku janji Ra. Kamu yang sehat ya, demi aku!"

KARANA PUTRI BASKARA, sosok gadis yang mempunyai trauma terhadap laki-laki terkecuali pelindungnya, yaitu Nabil. Ia menjadi korban kekerasan dan pelecehan yang dilakukan oleh ayahnya sendiri. Setelah sang ibu meninggal, ayahnya menjadi sosok yang kejam, pemabuk serta gila akan wanita hingga membuat dirinya sebagai samsak untuk semua itu. Dan sekarang ia sampai masuk kedalam rumah sakit khusus untuk menyembuhkan mental seseorang bisa dibilang RSJ. Rumah sakit jiwa. Karana Putri Baskara adalah milik Nabil seorang!

........

"Dari mana aja Lo?"tanya El saat melihat Nabil yang baru saja menampakkan diri di tempat mereka biasa nongkrong.

"Ketemu Ara"jawab Nabil lesuh. Ia langsung duduk di kursi kosong dengan raut wajah yang terlihat sedikit menyimpan kesedihan.

"Sabar, gue yakin Ara bakal cepat sembuh dan kembali ngumpul sama kita,"celetuk Aksa sembari menepuk pundak temannya guna untuk menguatkan.

Mereka sudah lama kenal dengan Karana atau biasa disebut Ara. Mereka juga mengetahui penyebab Ara berada di tempat itu. Mereka juga sama halnya seperti Nabil, sedih.

"Hm. Luvi gak Lo ajak kesini?"tanya Nabil mengalihkan pembicaraan, pasalnya ia hanya melihat Mala dan El tapi tak melihat sosok yang selalu bersama Mala akhir-akhir ini.

"Dia gak mau ikut"

"Kenapa?"

"Sibuk, Maybe"

"Eh, itu bukannya Luvi ya?"celetuk Mala sambil menunjuk seseorang gadis bersama cowok seumuran-nya. Terlihat mereka yang saling tertawa satu sama lain.

Aksa, Nabil, dan El menoleh ke arah yang ditunjuk Mala,  benar Asya bersama cowok. Aksa yang melihat itu langsung naik pitam, rahangnya mengeras, uratnya bertimbulan menahan emosi yang hampir meledek. Ia langsung menghampiri Asya dan cowok yang tak ia kenal, saat  di jalan gak lupa juga tangannya yang sudah tergenggam erat seakan bersiap untuk memberi pelajaran orang yang sudah berani bersama gadisnya. Oh, ayolah ia tidak suka gadisnya bersama orang lain. Terlebih lagi itu laki-laki, yang bukan ayahnya.

Bugh!

"Sa! Kamu apa-apaan sih?!"kaget Asya saat kedatangan Aksa yang langsung membogem cowok yang bersamanya, lalu dengan cepat ia membantu cowo yang sudah tersungkur ke tanah akibat tinjuan dari Aksa

"Dia siapa?! Kamu selingkuh?!"tanya Aksa emosi

Sedangkan cowok yang bersama Asya tersenyum miring"jadi ini pacarnya? Kayak nya seru nih. Kerjain dikit ah!"

"Sa, dia—"

"Iya gue pacar Asya! Lo siapa?"jawab cowok itu.

"Lo apaansih Van!"Asya menatap Givan dengan tajam. GIVAN DIRGANTARA, cowok yang berstatus sebagai sepupunya. Ini emang sifat Givan agak tengil.

"A-ay, k-kamu sel-lingkuhin a-aku?"Aksa tak mampu membendung air matanya, ia menatap Asya dengan mata berkaca-kaca

"Ahahahahaha. Gila! Nangis dong?! Cengeng banget sih Lo, AHAHAHAH"Givan tertawa dengan kencang saat melihat mata Aksa yang sepertinya akan menangis. Suara tawanya kian tambah keras saat melihat raut wajah Aksa yang berubah cemberut menatapnya

"Dia sepupu aku, Sa"ucap Asya lembut tanpa memperdulikan Givan.

"Bener?"

"Iya, sayang"

Blushh

"Ha? Salting dia?"ucap Givan"ahahaha, cowok kok gitu ceng—"

Bugh!

"Diam lo!"Aksa langsung saja meninju Givan dengan keras.

"Santai dong, sshhh"Givan meringis karena sudut bibirnya yang sedikit mengeluarkan darah.

"Udah, ayo pulang sama aku"Asya menarik tangan Aksa untuk ikut pulang bersamanya agar tidak memperkeruh keadaan.

"EH, WOI! MAU KEMANA LO AKSA?! INI SIAPA YANG BAYAR WOI?!"teriak El heboh saat melihat Aksa yang berjanji mau mentraktir mereka malah melarikan diri.

"Malu-maluin!"

.........
gaje ya?
Typo bertebaran 🙏
Penulisan masih berantakan

See you 👋
Next

ASYAKSA [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang