jadi gini wirr..

561 21 0
                                    

"Yaudah gapapa atuh pak, saya juga sih yang salah, hehe" Ucap Arlan merasa tak enak kepada Geano.

Pasalnya Geano tiba tiba saja meminta maaf kepada Arlan tentang dirinya tadi menghukum Arlan dan Zidan saat materinya sedang berlangsung.

Untungnya suasana di taman sedang sepi, karena panasnya matahari yang terik disiang hari. Jadi Geano memiliki waktu lebih bebas lagi bersama Arlan, karena tidak ada yang memperhatikan mereka disana.

"Tapi kamu tidak kenapa napa kan?" Tanya Geano dengan nada khawatir sambil menatap mata Arlan.

"Gapapa atuh pak, nih buktinya gapapa pak" Ujar Arlan sambil menunjukkan dirinya yang tidak kenapa napa.

"Panggil nama saja Arlan, tidak akan ada yang memperhatikan kita." Ucap Geano dengan nada santai.

"Okey kris, a-aku gapapa yah" Ucap Arlan sambil matanya menatap kesana kemari saat mengatakan itu.

"Jangan bertingkah seperti itu Arlan." Tegur Geano sambil tersenyum tipis.

Arlan yang mendapatkan teguran seperti itu dari Geano langsung sama melongo tidak mengerti. Wajahnya bermuka bingung tidak mengerti.

"Hah? Kenapa atuh? Ai kamu kunaon?" Tanya Arlan masih tidak mengerti.

"Panggilan yang bagus, aku-kamu." Ujar Geano terkekeh pelan saat mengatakan itu.

"Teuing ah!" Ujar Arlan bingung menanggapi. Apakah Arlan diam diam salting??

"Kris, cewe tadi teh pacarnya yah?" Tanya Arlan sedikit penasaran dengan hubungan Geano dan Gina.

Dengan tenang Geano menggelengkan kepalanya pelan. Menatap wajah Arlan yang sedang menunggu jawabannya.

"Gina bukan siapa siapanya saya, cuma teman kerja saja. Dia kan guru juga disini." Jawab Geano menghapus pikiran Arlan tentang mereka berdua.

"Hah? Guru disini maksudna teh? Seriusan? Wihhh geulis pisan guru teh!" Seru Arlan memekik girang dan terkejut.

"Kamu tidak perlu bereaksi berlebihan seperti itu Arlan, dimata saya kamu yang Cantik." Ucap Geano menatap serius kearah Arlan.

"Ih sok ngelucu wae! Mana ada atuh geulis, kasep yang ada!" Seru Arlan sambil tertawa garing.

"Saya serius Arlan." Ucap Geano masih serius dengan perkataan nya.

"Tau lah!" Seru Arlan membuang muka. Salting beneran ini mah si Arlan.

"Yasudah, sebentar lagi bel masuk. Kamu cepat kembali ke kelas lagi." Suruh Geano saat melihat jam di tangannya.

"Oh, yaudah kalo gitu, duluan atuh kris, mangga" Ujar Arlan segera beranjak untuk pergi ke kelas.

"Mangga? Apa maksudnya?" Gumam Geano sedikit tidak mengerti dengan bahasa Arlan. Apakah ada yang bisa menjelaskan nya?

Disisi lain tak jauh dari arah taman, Gina daritadi memperhatikan keduanya hingga Arlan pergi meninggalkan Geano sendirian di taman.

"Kenapa Geano keliatan deket banget sama itu bocah? Apa hubungan mereka?" Gumam Gina bertanya pada diri sendiri.

"Sejak kedatangan bocah itu, Geano semakin sulit untuk menyediakan waktu bersamaku, aku harus memperhatikan mereka lagi nanti." Ujar Gina dan segera berjalan pergi dari arah taman itu, sebelum Geano melihatnya.

Di kelas, Arlan segera menghampiri teman temannya dan duduk di sebelah Zidan. Ketiga temannya sontak merapatkan diri dan menatap kearah Arlan dengan intens.

"Ai kalian kunaon?" Tanya Arlan bingung menatap sikap temannya.

"Ada apa sampe di panggil pak Geano?" Tanya Panji menatap Arlan.

Arlan [HIATUS]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang