pundung part2

399 17 0
                                    

"Pak Geano... Maaf dulu ini teh, ga bermaksud apa apa, cuma.... Bapak ga bisa gobrol dulu sama Arlan, dianya lagi pundung" Ucap Zidan mencoba memberi pengertian kepada Geano.

"Kenapa?" Tanya Geano menatap kearah Zidan.

"Soalnya marah sa- auw!" Ucapan Zidan terpotong karena kakinya di injak oleh Panji.

"Arlan marah gara gara teh kotaknya diabisin Zidan pak" Potong Panji dengan cepat.

"Hm?" Geano menatap kearah keduanya.

"Yaudah lah Geano, kita pergi aja yuk!" Ajak Gina sambil menepuk Bahu Geano pelan.

"Bangsat!" Celetuk Arlan tiba tiba, masih dalam pelukan Reza.

Jadi posisi Arlan dan Reza tuh, Reza duduk di kursi kantin, terus Arlan duduk di pangkuannya sambil ngadep kearah Reza. Gambarannya seperti itu lah saat mereka berpelukan.

"Arlan?" Tanya Geano mengangkat alisnya bingung.

"Eh, maaf Pak.. Itu teh tandanya Arlan masih kesel pak sama Zidan" Sanggah Reza dengan cepat, sambil mengelus pelan punggung Arlan.

"Kok gue?" Bisik Zidan ke panji.

"Udah, biarin aja" Balas Panji berbisik. Zidan pun hanya menghela nafas pelan.

"Arlan, saya ingin bicara sama kamu." Pinta Geano dengan tegas, menatap kearah punggung Arlan, ada rasa cemburu saat melihat Arlan memeluk orang lain seperti itu dan bukan dirinya.

"Geano, udah... Ayok kita pergi aja" Ajak Gina mulai menarik lengan Geano untuk segera pergi dari kantin.

"Fine. Kalian semua segera kembali ke aula." Final Geano menyerah dan mulai pergi dari sana beriringan dengan Gina yang di samping nya.

Reza, Panji dan Zidan kembali saling menatap satu sama lain. Mereka merasa canggung dengan kejadian tadi. Dimana Arlan yang tengah cemburu dan berakhir pundung, malah makin diperparah dengan kedatangan Geano dan Gina.

"Gue mau pulang." Pintar Arlan mulai melepaskan pelukannya.

"Tapi lan.." Ucap Zidan Ragu.

"Gue mau pulang, detik ini juga. Kalo gamau biar gue aja weh sendiri." Ucap Arlan dan mulai berdiri dan berjalan pergi kantin.

"Eh, lan! Tungguin atuh!" Seru Panji, Reza dan Zidan pun mulai berjalan pergi menyusul Arlan.

Mereka berempat sekarang ini berada di parkiran. Reza dan Panji membawa motor mereka sendiri sendiri, sedangkan Zidan membonceng Arlan di belakangnya.

Mereka langsung menerobos gerbang sekolah yang terbuka sedikit dan langsung tancap gas keluar dari sekolahan. Seruan dang satpam pun tidak di indahkan mereka.

Mereka pergi meninggalkan sekolah bahkan saat acara sekolah belum selesai. Yang terpenting mereka bersama dengan Arlan saat ini dan memastikan kondisi Arlan yang tengah badmood itu.

"Kemana ini teh?" Seru Reza bertanya.

"Apart gue aja!" Jawab Zidan, Panji dan Reza pun mengangguk mengiyakan.

Acara sekolah sudah selesai hingga sore hari, sekitar jam 3 sore. Geano pun yang berniat menghampiri Arlan untuk di ajaknya pulang, malah panik sendiri karena tidak bisa menemukan Arlan di sekolah.

Geano mencari kesana kemari mencari Arlan atau teman temannya Arlan, namun nihil tidak ketemu. Hingga salah seorang satpam penjaga sekolah, memberitahukan nya bahwa Arlan berserta teman temannya itu sudah kabur saat pertengahan acara.

Seketika Geano langsung bergegas menuju mobilnya dan segera melesat pergi meninggalkan sekolah, padahal ada Gina yang memanggilnya dari belakang.

"damn! what's wrong with that kid?!" Ucap Geano sambil membuka ponselnya dan menepikan mobilnya disisi jalan. Mencoba menelpon Arlan, namun no yang di tuju malah tidak aktif.

"Fuck off!"

"Fuck off!"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Arlan [HIATUS]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang