Malam harinya, Arlan tampak diam saja di sofa ruang tamu. Menunggu kepulangan Geano yang belum pulang sampai saat ini.
"Pak, Bapak kalau mau tidur mah tidur aja Pak, gapapa Arlan disini aja weh nunggu Kris" Ucap Arlan kepada pak Salman yang menjadi ketua pelayan di rumah ini.
"Baik nak Arlan" Jawab Pak Salman dan segera berjalan pergi ke kamarnya.
Jam sudah menunjukkan jam 8 malam, Arlan yang merasa bosan pun memilih untuk berkeliling rumah Geano. Saat Arlan berjalan kearah taman belakang, Arlan melihat pak asep yang bekerja menjadi tukang kebun disana, sedang menanam beberapa benih benih sayuran di tanah yang sudah di sediakan untuk bertani.
"Pak asep!" Sapa Arlan tersenyum cerah menghampiri pak asep. Pak asep pun yang melihat Arlan berjalan kearahnya tampak tersenyum senang.
"Eh, nak Arlan... Belum tidur?" Tanya pak Asep sambil mengelap keringat di dahinya.
"Belum pak, Arlan teh lagi nunggu Kris pulang, tapi lama" Jawab Arlan ikut berjongkok di sambil pak Asep.
"Ohh gitu" Jawab pak asep sekenanya.
"Pak, Arlan mau bantu atuh nya?" Tanya Arlan meminta izin terlebih dahulu.
"Boleh, sok weh gimana nak Arlan" Jawab Pak Asep dengan senang hati.
"Siap atuh Pak!" Seru Arlan dan segera membantu Pak Asep berkebun.
Mereka menghabiskan waktu bersama dengan berkebun selama satu jam lebih. Mereka menanam benih sayuran seperti, wortel, tomat, bawang daun, dll.
"Akhirnya selesai nya pak asep" Ujar Arlan sambil duduk di rerumputan, mengipas ngipas dirinya dengan tangan.
"Syukur lah... Ada nak Arlan, jadi kerjaan pak Asep teh cepet, makasih yah" Ucap Pak Asep yang duduk di samping Arlan.
"Sama sama pak Asep, kalo mau berkebun deui panggil Arlan weh" Jawab Arlan dengan semangat.
"Siap atuh!" Balas pak Asep dengan tawa khasnya.
Beberapa menit kemudian, mereka pun segera bersih bersih. Pak Asep yang pergi beristirahat dan Arlan yang masuk ke kamarnya. Di kamar Geano tampak sudah pulang dan selesai mandi.
"Kris!" Panggil Arlan segera menutup pintu kamar dan menghampiri Geano.
"Kamu teh dari mana aja? Kenapa baru pulang jam segini? Daritadi aku nungguin di bawah sama pak Salman sampe aku suruh pak Salmannya masuk kamar aja" Tanya Arlan menatap kearah Geano.
"Saya capek Arlan, nanti lagi kita bicaranya yah? Saya istirahat dulu" Jawab Geano tanpa menjawab pertanyaan dari Arlan.
Geano pun segera beranjak ke atas tempat tidur king size nya dan segera tertidur. Arlan pun tampak terdiam mendengar jawaban Geano.
Membiarkan Geano begitu saja dan hanya menatapnya dalam diam. Arlan pun menghela nafasnya dan segera beranjak ke tempat tidur.
Ada perasaan sedikit kesal di hatinya, dan entah kenapa itu semakin membuat Arlan berteori jika Geano menghabiskan waktunya dengan Gina sampai malam.
Arlan membaringkan tubuhnya dan memunggungi Geano. Arlan terdiam beberapa saat sebelum mengucapkan dua kata.
"Selamat malam.." Ucapnya dan segera menutup matanya tanpa menunggu jawaban dari Geano.
Geano pun tampak tidak menjawab Perkataan Arlan, mungkin Geano sudah tertidur dan benar benar kelelahan. Jadi tidurnya lebih cepat dari biasanya.
Arlan pun melirik sebentar kearah Geano untuk memastikan Geano memang sudah tertidur atau belum, Arlan pun kembali membalikkan wajahnya dan segera pergi tertidur, untuk menjemput alam mimpinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Arlan [HIATUS]
Teen FictionArlan seorang murid yang mempunyai berbagai tingkah diluar nalarnya, dan suka bermanja manja itu, harus dipertemukan dengan seorang Guru baru yang terlalu banyak aturan selama mengajar di kelas. "berdiri kamu di depan, sampai jam pelajaran saya habi...