1 minggu kemudian, semua persiapan sudah jadi dan siap untuk dipakai. Pemandangan yang indah, suasana yang santai dan ceria, semuanya begitu indah dilihat.
Arlan yang sudah pasrah dengan kelakuan Geano pun diam saja dan mengikuti alurnya. Bahkan teman teman nya pun mensupport Arlan dan Geano.
Saat ini, negara asing yang menjadi tempat pernikahan mereka di sebuah daerah dekat pantai, yang berarti hanya akan di tonton sebagian orang yang hadir di tempat.
Geano sengaja mengundang tidak terlalu banyak orang, karena dirinya tau Arlan akan menjadi sangat gugup dan kaku nanti. Makanya dengan sebagian orang dan tempat yang di pilih Geano dapat merilekskan pikiran Arlan menurutnya.
Saat ini, Arlan tengah bersantai bersama teman temannya, duduk di pantai dalam keadaan langit malam dengan diterangi api kecil ditengah mereka. Serta sebuah gitar, minuman soda dan beberapa cemilan.
Semuanya bercanda dan tertawa bersama, sebelum Geano memanggil Arlan untuk segera pergi tidur karena hari mulai malam. Arlan pun segera menuruti perintah Geano untuk tidur.
Dirinya berjalan kembali ke hotel bersama dengan Geano. Arlan sedikit gugup saat berjalan bersamanya, hal itu pun segera di sadari oleh Geano.
"Ada apa Arlan?" Tanya Geano sambil menatap Arlan.
"Gapapa kris, cuma... Ga nyangka aja weh bakalan nikah muda" Ucap Arlan malu malu.
"1 hari lagi acaranya akan dimulai, kamu siap kan nikah sama saya?" Tanya Geano sambil mengusap wajah Arlan pelan.
"Tentu kris" Jawab Arlan dan menganggukkan kepalanya yang disertai senyum hangatnya.
Geano pun mencium singkat bibir Arlan dan tersenyum tipis. Wajahnya terlihat bahagia, dan ini adalah momen yang di tunggu tunggu nya.
"Saya benar benar sangat mencintaimu Geano, saya berharap saya bisa menjadi sisa hidup sana bersamamu hingga saya tua nanti. Saya berjanji, kita akan selalu bersama dalam keadaan apapun" Ucap Geano memegang tangan Arlan dengan lembut dan menatapnya hangat.
"Aku juga sangat mencintai mu kris, kamu adalah rumah ternyata yang pernah aku tempati setelah ketiga sahabatku. Aku berjanji, kamu adalah yang terakhir untukku" Balas Arlan sambil tersenyum tulus.
Perasaan keduanya sangat bahagia untuk saat ini, dan berharap janji mereka akan selalu diingat dan ditepati sampai waktu yang akan memisahkan mereka.
Akhirnya, hubungan yang awalnya tidak ada kejelasan, kini berakhir dengan keseriusan dari kedua belah pihak yang selalu saling mencintai.
Singkat cerita, acara resepsi pernikahan mulai digelar. Para tamu pun sudah berdatangan, ditemani suara ombak pantai yang tenang dan sensasi angin pantai yang lembut menerpa suasana tersebut.
Geano menunggu di altar, dengan memakai pakaian yang formal dan sopan layaknya pengantin. Ditambah aura nya yang membuat terlihatnya begitu keren dan sempurna.
Tak lama, Arlan berjalan menghampiri altar pernikahan. Dengan senyuman hangatnya, menatap langsung kearah Geano dan menghampirinya.
Kini Arlan sudah berada di hadapan Geano dengan membawa buket bunga di tangannya sebagai hiasan tambahan.
"Apakah tuan Arlan bersedia menyerahkan seluruh hidupnya dan menjalani kehidupan bersama dengan tuan Geano, mau itu suka atau duka, hingga maut memisahkan?"
"Saya, bersedia" Jawab Arlan sambil menatap wajah Geano.
"Apakah tuan Geano bersedia menyerahkan seluruh hidupnya dan menjalani kehidupan bersama dengan tuan Arlan, mau itu suka atau duka, hingga maut memisahkan?"
"Saya bersedia." Jawab Geano tegas.
KAMU SEDANG MEMBACA
Arlan [HIATUS]
Teen FictionArlan seorang murid yang mempunyai berbagai tingkah diluar nalarnya, dan suka bermanja manja itu, harus dipertemukan dengan seorang Guru baru yang terlalu banyak aturan selama mengajar di kelas. "berdiri kamu di depan, sampai jam pelajaran saya habi...