Setelah beberapa minggu kemudian, dan pernikahan berjalan dengan lancar. Arlan, Geano dan ketiga temannya, Panji, Reza, Zidan. Kembali pulang ke negara asalnya untuk kembali melakukan aktivitas seperti biasanya.
Tentunya hal itu tidak diketahui oleh pihak sekolah, bahkan Gina sekalipun. Semuanya pun berjalan dengan lancar dan aman, Arlan pun bersekolah seperti biasanya dan Geano pun mengajar.
"Pak, Arlan tidur pak!" Seru Panji memberitahu Geano yang tengah mengajar dikelas mereka.
Hal itupun segera ditanggapi oleh Geano. Dirinya tetap memasang ekspresi tegas dan dingin. Mengetuk meja Arlan sebagai teguran.
"Bukankah saya tidak suka jika ada seseorang yang tidak memperhatikan pelajaran saya? Ikut saya keruangan sekarang juga." Ucap Geano dengan nada tegas.
Zidan yang duduk disebelah Arlan pun menatap Geano dan mengacungkan jempolnya sembunyi sembunyi. Geano pun mengangguk dan segera keluar dari kelas.
Arlan yang sudah terbangun pun segera mengikuti langkah Geano dan sedikit bingung dan takut. Apakah dia akan dihukum Geano, karena tidak memperhatikan pelajaran.
"Kemarilah" Ucap Geano saat duduk di kursinya, Arlan pun dengan ragu menghampiri nya.
Tangan Geano terulur dan menarik Arlan kedalam pangkuannya. Membuat Arlan terduduk dan mengharap kearahnya.
"Kamu mengantuk? Maaf, gara gara saya semalam kamu jadi tidur terlambat" Ucap Geano sambil memegang wajah Arlan dan menatapnya lembut.
Seketika hati Arlan melembut dan tersenyum tipis, kepalanya menggeleng pelan dan memeluk tubuh Geano, menenggelamkan wajahnya di bahu Geano.
"Gapapa... Kamu ga salah kok.." Jawab Arlan sambil mengeratkan tangannya dileher Geano.
Geano pun tersenyum hangat dan mengusap lembut rambut Arlan. Dengan suara Lembut, Geano berbicara kepada Arlan dengan nada tenang.
"Tidurlah.. Saya akan jaga kamu" Ucap Geano, Arlan hanya mengangguk dan memejamkan matanya, perlahan dirinya mulai tertidur lelap dipangkuan Geano.
Beberapa lama kemudian, tiba tiba pintu terbuka dan mendapatkan Gina yang tengah berdiri di sana. Mematung menatap kearah Geano dan Arlan yang tengah tertidur di pangkuannya.
Gina merasa tidak percaya dengan apa yang dilihatnya, bahkan kata kata yang akan keluar dari mulutnya pun tertahan sampai tenggorokan saja. Tatapan nya mengisyaratkan kan kepada Geano untuk meminta penjelasan.
"Piss off" Ucap Geano dengan nada datar namun terdengar tegas juga.
Gina semakin tak bisa berkata kata dan menatap kearah Arlan sebentar dengan tatapan tajam, lalu segera pergi dengan raut wajah kesal.
Gina dengan kesal berjalan menjauh dari ruangan Geano dan menelpon seseorang dari ponselnya. Bisa ditebak jika yang ditelpon gina adalah ibunya Geano.
"Tante... Apa yang terjadi dengan Kris? Dan... Aku melihat salah satu anak sekolah dekat dekat dengan Geano, bahkan... Bahkan aku melihat Geano tengah mendekap anak itu yang tertidur di pangkuannya" Ucap Gina mengeluarkan semua apa yang di lihatnya.
(TL: Indo)
"Maaf Gina, Tante sengaja tidak memberitahumu, Sebenarnya... Geano telah menikahi anak itu beberapa minggu yang lalu... Tante tidak tega harus memberitahu mu.." Ucapnya dari seberang sana.
"Tante... Gina gapapa kok, yaudah...Gina pergi dulu Tante, ada urusan tiba tiba... nanti Gina telepon lagi yah tante" Sela Gina. Setelah mendapatkan persetujuan nya, Gina pun segera menutup telepon tersebut.
"Damn it! Harusnya Aku yang berada disamping Geano saat ini... Argh! Bikin kesal aja!" Ucap Gina dengan emosi dan kesal segera berjalan entah kemana.
KAMU SEDANG MEMBACA
Arlan [HIATUS]
Teen FictionArlan seorang murid yang mempunyai berbagai tingkah diluar nalarnya, dan suka bermanja manja itu, harus dipertemukan dengan seorang Guru baru yang terlalu banyak aturan selama mengajar di kelas. "berdiri kamu di depan, sampai jam pelajaran saya habi...