Arlan melihat ke kanan ke kiri untuk mencari Geano yang baru keluar dari kelasnya itu. Karena tak mendapatkan jejaknya, Arlan pun memilih untuk berjalan ke arah kiri.
Langkahnya sedikit tergesa gesa, mencari keberadaan Geano yang masih tak jauh jaraknya dengan Arlan. Saat sampai di belokan, Geano tampak berjalan di arah belokan Kanan menuju ruang Guru.
Arlan pun dengan cepat mempercepat langkahnya dan sedikit berseru memanggil Geano.
"Pak Kris!" Panggil Arlan sambil mempercepat langkahnya, Geano pun berhenti dan berbalik melihat orang yang memanggilnya.
"Ya?" Tanya Geano saat Arlan mulai mendekat kearahnya. Arlan tampak mengatur nafasnya sejenak, sebelum berbicara.
"Pak.... Jawaban soalnya apa? Aku ga ngerti" Ucap Arlan menunjukkan buku catatannya.
"Lalu?" Tanya Geano, kemudian Arlan tersenyum canggung menatap Geano.
"Hehehe... Ajarin" Pintanya dengan tersenyum gugup.
"Baik, kita duduk di bangku depan ruang sana" Ujar Geano. Mereka pun melangkah kembali untuk sampai di bangku tersebut.
Mereka berdua pun duduk disana. Geano pun mulai menjelaskan semuanya dengan tenang, mengajari Arlan yang hanya mengangguk asal saja. Padahal jika kita melihat arah matanya, mata Arlan malah fokus menatap wajah Geano.
"Selesai, kamu paham apa yang saya jelaskan arlan?" Ucap Geano setelah beberapa menit mengajari Arlan hingga jawaban terakhir.
"Paham ga paham sih kris" Ucap Arlan dengan suara sedikit kecil.
"Ya sudah, sekarang kamu kembali ke kelas." Ucap Geano dan segera berdiri dari duduknya, begitupun dengan Arlan yang ikut berdiri.
"Yaudah, dadah!" Ucap Arlan sebelum akhirnya mereka berdua berpisah disana.
Arlan pun berjalan kembali ke kelas, sampai disana teman temannya langsung menghampiri Arlan. Menanyakan keberadaan nya selama beberapa menit yang lalu hilang di kelas.
"Lo kamana aja anjir? kita kita nyariin tau!" Tanya Reza menatap Arlan yang baru masuk kedalam kelas.
"Ohh, abis ngerjain mtk" Jawab Arlan sambil tersenyum antusias.
"Dih, emang bisa lo?" Tanya Zidan.
"Bisa, nih!" Jawab Arlan menunjukkan tugas mtk nya yang sudah selesai.
"Anjirr! Bener semua eta teh? Gimana caranya? Kita sekelas aja baru ngerjain sampe 3 soal, lah lu 5 nya udah selesai semua" Ucap Panji melongo saat melihat tugas Arlan sudah selesai.
"15 menit menghilang dan datang udah selesai semuanya? Gilak!" Seru Reza ikut melongo.
"Dah ah, mau duduk, awas!" Ujar Arlan membuka jalan untuk dirinya sendiri.
"Eh, bantuin dong! Lo itu ngerjain sendiri?" Tanya Panji, meminta bantuan kepada Arlan.
"Maaf yah... Bukannya ga mau bantu ini teh, tapi gue juga di bantuin sama orang" Ujar Arlan menjelaskan semuanya.
"Maksudnya, ada yang ngajarin mtk sama lu gitu?" Tanya Zidan. Arlan mengangguk mengiyakan.
"Saha?" Tanya Reza penasaran.
"Pak kris" Jawab Arlan enteng.
"Jangan boong atuh lan, masa weh pak Geano mau ngasih jawaban sama lu" Sanggah Panji tak percaya, begitupun Reza. Tetapi berbeda dengan Zidan yang langsung paham.
"Gapeduli... Mau jawabannya ga?" Tanya Arlan, sontak Panji, Reza dan Zidan pun langsung menganggukq.
"Nih atuh" Arlan pun memberikan catatannya untuk ketiga temannya itu. Yah, lagian itu bukan hasil kerja kerasnya juga, malahan dibantu sama guru materinya langsung. Itung itung berbagi ilmu, yakan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Arlan [HIATUS]
Teen FictionArlan seorang murid yang mempunyai berbagai tingkah diluar nalarnya, dan suka bermanja manja itu, harus dipertemukan dengan seorang Guru baru yang terlalu banyak aturan selama mengajar di kelas. "berdiri kamu di depan, sampai jam pelajaran saya habi...