"Yang ku abadikan dalam cerita ini. Untukmu, sebuah rindu yang tak pernah mampu meminta temu. Dalam uluran sang waktu."
•
•
•
•
•
Rafanendra Arsa Dirgantara.
Cukup panggil dia Fandi. Cowok hits yang menjadi idola SMA Pilar Bangsa. Ganteng, kaya, r...
Mungkin sedikit berbeda. Tapi, nanti juga terbiasa kok. —Catharina Asyara. ° °
Siang hari diguyur hujan lebat.
Saking lebatnya membuat murid-murid memilih diam di kelas. Enggan keluar untuk sekedar ke kantin atau ke manapun.
Untuk kelas 12, hari ini hari Jumat. Hari terakhir ujian praktek. Mereka nampak santai, tidak seperti saat hari pertama dulu.
Kelas 12 IPS 2 kini tengah asyik mengerjakan ujian praktek mapel Prakarya dengan tugas membuat makanan atau minuman dengan tema bebas dan secara berkelompok. Tugasnya mudah, tapi yang membuat uprak terakhir ini sedikit susah adalah peralatannya. Kelas udah berasa pasar loak. Di mana-mana semua sibuk membuat hidangan yang akan mereka kumpulkan nanti.
"Woi, yang udah selesai buruan kumpulin ke Bu Gita atuh! Jangan malah pada ribut gini!" sang ketua kelas, Rizal, segera mengkoordinasi suasana kelasnya. Uprak mereka sudah selesai, tapi cewek-cewek kelas masih pada heboh ingin menamai hidangan yang mereka kumpulkan dengan nama estetik.
"Bentar woilah, Rijal!" Ningning seperti biasa langsung balas berseru. "Lagi tahap finishing nih!"
Rizal melotot. "Udah ditunggu Bu Gita heh! Sana cepetan!"
"Buset Paketu, nih, lu aja sana yang kumpulin! Beban kelompok aja gausah sok iye ngatur-ngatur segala!" balas Ningning ikut melotot. Segera mengode temannya untuk membawa sepiring dimsum yang kelompoknya buat menuju kantor guru, diikuti teman-teman kelompok lain.
"Anjir si Ningning!" Dilan yang duduk lesehan depan papan tulis bertawa ngakak mendengarnya. Pemuda berseragam Pramuka lengkap dengan hasduk itu nampak asyik menyedot minuman buatan kelompoknya. Minuman dingin dari sari buah lemon.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Dingin-dingin gini enaknya minum es lemon gaiss," lanjut pemuda chindo itu menyeruput segar. "Minuman kaya akan khasiat buah lemon pilihan. Buktikan sekarang!"
Ipul mencibir, "Lu tuh sejak kapan jadi BA es lemon? Biasanya jadi brand ambassador Gucci."
"Dilan lagi merakyat gaiss," serobot Tama seenak jidatnya.
"Sekali-kali lah," Dilan cengar-cengir. Mengangkat gelas plastik miliknya, seakan-akan meminum Vodka di diskotik sebelah. "Ayok Pan, lu minum!" serunya pada Fandi yang duduk diam mengunyah Pisang Aroma dari kelompoknya. Hasduk pemuda itu disampir ke bahu, dengan seragam pramuka, Fandi terlihat lebih keren.
"Nggak mau. Asem!" Fandi memutar bola mata malas.
"Enak aja!" serobot Dilan tak terima. "Enak nih, jangan nyepelein punya kelompok gue lu."