Salah Paham

360 22 0
                                    

Ketika kedua anak mereka sudah terlelap, Elang dan Arinda memilih untuk menikmati waktu dengan menyaksikan acara televisi. Ah, tidak. Hanya Elang yang menyaksikan sebab itu adalah acara pertandingan sepak bola. Sementara Arinda malah asyik memperhatikan sang suami. Kapan lagi dia bisa melihat Elang yang sangat ekspresif. Lelaki yang nampak selalu tenang itu berubah kala menyaksikan pertandingan sepak bola. Elang akan berteriak, mengomel, bahkan mengumpat - untuk yang satu ini dia menggunakan bahasa Belanda dan tidak ada anak-anak. Apalagi jika tim kesayangannya berhasil mencetak gol, suaranya nyaring memenuhi ruangan dan istrinya pun menjadi korban. Dia bakal mengguncang-guncang tubuh Arinda dengan wajah semringah. Begitulah.

     "Apa sih, ngeliatin terus?" Meski serius menatap layar kaca, tapi Elang menyadari apa yang dilakukan sang istri.

     "Lagi dapetin pahala," jawab Arinda, lantas tertawa senang.

     Elang menoleh. Acara pertandingan sepak bola sedang rehat. "Mau dapetin pahala yang lebih besar, enggak?" balasnya diiringi senyuman mencurigakan.

     Tanpa diduga, tiba-tiba wajah Arinda berubah suram menakutkan. Elang jadi heran. Keheranannya terjawab kala Arinda berkata sewot, "apa? Ngijinin suami poligami? Enggak!"

     Setelahnya Arinda bangkit dari sofa, kemudian melangkah meninggalkan Elang. Lelaki itu menepuk dahi. Duh, masalah ini. Segera dia menyusul Arinda.

     "By, bukan itu. Kamu salah paham."

     "Halah!" Arinda terus berjalan cepat. Sebentar lagi sampai kamar.

     "Bener, By."

     Arinda hendak masuk kamar anak-anak, tapi Elang dengan cepat menarik tangannya lantas menggendongnya. "Aaaaaaa, turunin!"

     "Sssst. Jangan berisik." Elang mengabaikan Arinda yang berontak di gendongannya. Dia membawa Arinda ke kamar sebelah. Kamar mereka.

     "Ngapain ke sini?" Arinda masih kesal. "Aku enggak mau tidur sama suami yang mau poligami."

     Elang menurunkan Arinda, kemudian mengunci pintu. Dia tersenyum. "Maksud Kakak, pahala yang lebih besar itu ini." Setelah mengatakan itu dia langsung menyambar bibir Arinda dengan bibirnya. Sementara tangannya mulai melepas kancing piyama istrinya ...
    





Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jan 18 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Family GoalsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang