Hilang

8.2K 321 1
                                    


     Hamil janin ganda atau kembar lebih beresiko ketimbang hamil tunggal. Itu yang membuat Arinda sangat berhati-hati dalam menjaga kandungannya. Namun manusia hanya bisa berusaha, sedangkan hasilnya Tuhan yang menentukan. Siang ini Arinda dilarikan ke rumah sakit karena mengalami kram perut dan pendarahan.

     "Dok, gimana istri saya? Kandungannya baik-baik aja, 'kan?"

     Elang bergegas menghampiri dokter Debby yang baru saja keluar dari ruang tindakan. Sebelum menjawab, wanita dengan rambut yang selalu digelung rapi itu meminta untuk tenang.

     "Bu Arinda mengalami vanishing twin syndrome."

     Lahir dari keluarga keturunan kembar, tak asing bagi Elang dengan istilah tersebut. Ia tahu bahwa sang istri telah kehilangan satu anak mereka. Kasus demikian sering terjadi pada kehamilan ganda. Satu janin gugur, sedangkan janin yang lain tetap bertahan. Penyebabnya bisa karena kelainan kromosom, tali pusat yang lemah pada janin atau kelainan kehamilan lain.

     Seketika tubuh Elang menjadi semakin lemas. Ia tidak menyangka ini akan terjadi.

     "Tapi janin yang satu lagi, masih baik-baik aja kan, Dok?"

     Dokter Debby mengangguk. "Dijaga lebih ekstra lagi ya, Lang. Untuk Bu Arinda juga, disemangati terus biar nggak down berlarut-larut."

     "Iya, Dok."

     Setelah dokter Debby pamit, Elang memasuki ruangan bernuansa putih itu. Pemandangan pertama yang ia lihat adalah sang istri yang tengah berbaring lemah sambil menangis tanpa suara. Satu tangan perempuan itu memegangi perut, sedangkan satu lagi membekap mulut.

     "By."

     Elang duduk di sisi Arinda lalu menggenggam tangan istrinya itu erat. Kemudian Arinda langsung menghambur ke dalam dekapannya.

     "Sabar ya, Sayang."

     Isak tangis yang sedari Arinda tahan, kini lepaslah sudah. Ia menumpahkan air mata di dada sang suami.

***

    

Family GoalsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang