🖤 PRISON TLWOD: 1| NIGHTMARE 🖤

7.7K 393 58
                                    

Happy reading 🖤

     Segalanya terasa pengap, dingin, dan mencekik

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

     Segalanya terasa pengap, dingin, dan mencekik. Bau lembab khas tempat kumuh menyebar ke seluruh ruangan. Bunyi bising hujan dan gemuruh petir ikut meramaikan suasana malam ini. Kilat petir menembus jendela tanpa kaca yang semakin membuat keadaan mencekam.

     Di tengah gelapnya malam sesosok tubuh kecil meringkuk ketakutan dilantai yang dingin. Kedua kakinya menekuk berusaha meminimalisir rasa dingin dari angin malam yang menerpa kulit putihnya. Tubuhnya sering kali terlonjak atas respons suara guntur yang menggelegar.

     Bising. Telinganya berdengung. Tangan kecilnya berusaha menutupi kedua telinga yang sedari tadi tidak berhenti berbunyi. Pundaknya bergetar akibat tangisan yang berusaha diredam.

     “Bundaaa... ayahhh...” mulut kecilnya terus bergumam memanggil dua nama disela Isak tangisan. Hanya dua nama itu yang kini terlintas di otaknya. Wajah yang biasanya nampak manis kini jauh dari kata baik-baik saja. Mata bengkak, wajah kotor, dan dipenuhi air mata.

     “Jangan... jangan sentuh!” Raungan semakin terdengar keras saat merasakan tubuhnya digerayangi oleh banyak tangan. Tubuh itu seakan coba terus mengecil dan meringkuk.

     “NANDA!”

     Sepasang mata cantik seketika terbuka setelah mendengar suara teriakkan seseorang. Dada naik-turun dengan nafas yang memburu. Peluh sebesar biji jagung menghiasi kening dan pelipisnya. Sesaat menatap langit-langit kamar berwarna putih sebelum tubuhnya beranjak berusaha meraih gelas yang berada di atas nakas.

     Baru sempat tergenggam, namun tangannya terasa kehilangan tenaga. Berakhir gelas itu terjatuh dan menjadi serpihan kaca tajam dilantai. Mendengar suara pecah semakin membuat nafasnya tersengal-sengal. Mau tidak mau ia berusaha menekan bel yang terletak di samping ranjang.

     Tidak berselang lama beberapa orang terlihat memasuki kamar dengan tergesa. Menghampiri tuan mereka yang terlihat tidak baik-baik saja. Satu dari mereka terlihat berbicara dengan lembut. Mengeluarkan kalimat-kalimat penenang yang berusaha diikuti oleh si tuan. Sedangkan yang lainnya mulai memeriksa kondisi tubuh dan meracik obat dengan dosis yang dibutuhkan.

     Hampir setengah jam mereka berada dikamar karena kondisi yang belum juga kunjung membaik. Setelah memastikan si tuan tenang dan kembali bisa beristirahat barulah mereka pergi keluar. Sembari setiap 30 menit mereka rutin mengecek kondisi kamar. Setelah hampir satu tahun tidak kambuh dan hari ini tuan mereka kembali bermimpi buruk. Ternyata trauma itu belum hilang sepenuhnya. Atau memang tidak akan pernah hilang. Mereka tidak tahu apa yang sebenarnya terjadi, mereka hanya memahami apa yang tuannya lalui bukanlah hal mudah sampai harus melibatkan psikologis.


🖤🖤


     Matahari terlihat membumbung belum terlalu tinggi. Sinar kuning menyorot halaman luas sebuah mansion yang dipenuhi berbagai macam bunga. Warna dari setiap kelopak bunga terlihat bercahaya pagi ini. Memanjakan setiap pasang mata yang melihat termasuk sosok manis yang tengah duduk tenang di sebuah bangku taman. Ditemani makhluk berbulu putih yang terus saja mengusal dikakinya.

PRISON [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang