🖤 PRISON TLWOD: 7: TRAUMA; Geo 🖤

4.5K 268 36
                                    

Happy reading 🖤

     “Sayang, nanti night riding bareng temen-temen Gege mau?”

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

     “Sayang, nanti night riding bareng temen-temen Gege mau?”

     Mata Nanda terbuka saat mendengar suara orang lain. Menengok ke segala arah, di mana dirinya sekarang dan bagaimana bisa sampai di sini? Sekeliling gelap dan sunyi. Nanda berjalan tak tentu arah. Menunduk menatap baju putih yang ia kenakan.

     “Bunda mau ketemu kamu.”

     Nanda kembali mendongak, keningnya berkerut. Suara itu muncul lagi padahal tidak ada orang selain dirinya. Nanda menggosok telinganya berulang kali. “Siapa?!” teriaknya keras dengan suara bergetar.

     “Gege cuma punya sedikit cinta, dan udah habis di kamu.”

     “Cantik, percaya sama Gege. Ngga akan ada yang bisa misahin kita.”

     Rasanya Nanda ingin menangis saja. Suara itu terus berdatangan memekakkan telinganya. Langkah kecilnya berubah menjadi berlari. Nanda merasa ada yang mengikutinya dari belakang. Jantungnya berpacu kencang. Berkali-kali Nanda menengok tetap tidak ada siapa-siapa. Hanya kegelapan yang mengepungnya.

     “Sayang, Gege ada salah?”

     “Ngga, kita ngga akan pernah putus. Bahkan sampai Gege mati sekalipun.”

     “Gavinanda milik Geovandra, dan itu mutlak.”

     “Cantik, ayo kembali!”

     Kaki Nanda tersandung hingga tubuhnya terjatuh lumayan keras. Pipinya sudah basah karena air mata. Kepalanya menggeleng ribut tanda ia tidak mau. Terus menangis sampai sesenggukan. Dalam posisi terbaring miring Nanda memeluk tubuhnya sendiri.

     “CANTIK!!!”

     Sepasang manik hazel terbuka lebar. Menatap langit-langit kamar yang berwarna putih. Peluh keringat sebesar biji jagung membanjiri kening hingga lehernya. Dadanya terlihat naik turun seperti orang habis berlari jauh.

     “Gege.” Gumam Nanda tanpa suara. Jantungnya berdetak cepat saat menyebut nama itu. Mencoba mengingat kembali mimpi tadi yang terasa begitu nyata. Memori hitam perlahan berubah berwarna.

     “Geovandra Greyson.” Mata Nanda memejam sebentar. Ia mengingat potongan kecil memori hidupnya. Bagi Nanda itu sangat amat penting. Langkah awal untuk Nanda tahu segalanya. Lalu bagaimana dengan dua pria yang ia temui kemarin? Kenapa mereka tidak datang di mimpinya? Bukankah mereka juga termasuk bagian penting dari memori ingatannya? Atau justru bukan?

     “Nyonya! Syukurlah anda sudah sadar.”

     Alis Nanda bertaut. Sedikit mengangkat kepala dan melihat bibi Carl sudah berada beberapa meter darinya. Nanda juga baru menyadari ia sedang berbaring di atas ranjang. Dan pakaiannya juga sudah diganti.

PRISON [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang