Kepala tuan Lee seperti mau pecah, ketika mengingat bagaimana lancangnya sang putra kemarin siang yang sudah berani menggertak Jaehyun.
"Apa kau diberi tau sesuatu sama anak bejatmu itu?"
Taeyong hanya menggeleng takut, ketika dagunya sudah dicengkeram oleh sang suami.
"Jeno tidak memberitahu ku apapun," gagap sang ibu takut.
Tangisnya kembali pecah, salahkan saja kebodohan Taeyong yang tidak patuh kepada putranya.
Dengan lantang, Jaehyun langsung menghempas tubuh istrinya, hingga Taeyong terpelanting jatuh, bahkan beberapa kali kepalanya terbentur oleh dinginnya ubin lantai.
"Anak itu memang tak tau sopan santun kepada orang tua," gumam sang ayah, bahkan giginya bergemelatuk pertanda marah.
"Maafkan Jeno!"
Sang ayah sontak langsung menatap tajam kearah istrinya yang masih terbatuk sambil berusaha beranjak berdiri dengan berpegangan pada meja.
//PLAKKKK...
"Kau adalah seorang ibu yang tak becus mendidik anak!"
Tubuh yang sudah mau berdiri kembali tersungkur, ketika sang suami kembali melayangkan beberapa kali tamparan pada wajah cantik disana.
Bahkan rasanya ceruk bibir Taeyong sudah berdarah entah sejak kapan.
"Jika Jeno melakukan kesalahan, lebih baik kau hukum aku, jangan buat anakku menderita,"
"DIAM TAEYONG!"
Taeyong menggelengkan kepalanya takut, air matanya menutup mencoba menyembunyikan raut sedih disana.
"Jika sampai anak itu mencoreng margaku, aku tak segan untuk membunuhmu,"
Jaehyun lantas keluar, menggertak pintu rumah dengan begitu kerasnya, meninggalkan seseorang yang sudah lama bertahan dari badai luka.
Sampai kapan Taeyong harus bertahan, jika bisa ia ingin pergi bersama Jenonya,
Jika bisa ia memilih untuk hidup bersama putra satu-satunya,
Tapi Jeno masih belum memiliki nama, setidaknya biarkan Jeno wisuda, maka dengan itu Taeyong akan membantu anaknya untuk hidup yang sesungguhnya.
Meninggalkan Jaehyun, mungkin adalah keputusan tepat.
.
.
Operasi Chenle benar-benar berharap kepada Jeno, kekasih kakak dari Chenle itulah yang membiayai semua keperluan rumah sakit.
"Jeno, maaf jika Bubun sama ayah merepotkan nak Jeno dalam hal seperti ini,"
Winwin, ibunda dari Jaemin berucap kepada Jeno, membuat anak itu semakin tak tega dengan keluarga calon kekasihnya.
"Bubun tak perlu seperti itu, jika Jeno bisa membantu maka apapun akan Jeno bantu, lagi pula Chenle juga sudah Jeno anggap sebagai adik sendiri,"
Yuta dan Winwin tersenyum, mereka hanya bertiga, meninggalkan Jaemin yang masih setia menunggu si samping adik tercintanya.
"Nak Jeno terlihat sangat mencintai Nana, benar?"
Mata Jeno melotot kaget, sontak ia takut untuk melihat kedua orang tua Jaemin, seperti sebuah tatapan mengintimidasi.
Sesaat lantas Bubun tersenyum, menepuk bahu Jeno sambil menatap sang ayah juga.
"Jaemin adalah tipikal yang sulit untuk jatuh cinta, bahkan kami saja kaget ketika anak sulungku membawa seseorang, rasanya baru kamu orang yang beneran Jaemin bawa di hadapan ayah dan Bunda Jen,"

KAMU SEDANG MEMBACA
Mrs Bunny | Nomin 🔞
RomanceNa Jaemin, remaja 19 tahun yang memiliki hobi unik sekaligus dijadikan sebagai penghasil uang sampingan, bisa diibaratkan fetish Jaemin itu gila. Kalian mau tau apa fetish nya? Melihat lelaki mengeluarkan lendir putih karena melihat tubuhnya, Gila...