09. Pnis Urat 🔞

23.9K 594 20
                                    

Flashback,

"What The Fuck, Lo serius Mark?"

Jeno hampir terjungkal kaget, ketika mendengar ucapan sahabat kecilnya barusan.

"Haechan mengatakan itu padaku, dan katanya Jaemin melakukan secara terpaksa,"

Well, begitulah.

Ketika Mark merasa jika Jeno menaruh rasa kepada Jaemin, sahabat dari kekasihnya, membuat Mark gatal untuk tak mengatakan identitas Jaemin.

Awalnya Mark juga bereaksi sama seperti Jeno, ketika Haechan mengatakan fakta itu kepadanya.

"Tapi Haechan ceroboh sekali mengatakan fakta besar sahabatnya kepadamu,"

Jeno sedikit jengkel dengan Haechan, pasalnya anak itu terbilang tak sopan dan sedikit mengkhianati Jaemin ketika anak itu mengatakan rahasia besar tentang Jaemin kepada Mark.

"Itu karena kita saling mencintai Jen," bullshit seorang Mark Lee keluar.

"Bukannya kalian putus?"

"Tidak, kami tidak pernah putus beneran, itu kemarin karena Haechan ngambek karena nggak gwe turutin dia beli es krim," jelas Jeno yang menunjukkan raut wajah jijik.

"Kalau Lo beneran suka sama Jaemin, Lo juga harus bisa mencintai Mrs Bunny,"

Lupakan tentang Mark dan Haechan, sekarang mari fokus lagi tentang pembicaraan mereka yang terjadi jauh hari sebelum Bazar.

"Ya gwe suka sama mereka berdua, karakter yang dibuat Jaemin itu seolah semakin menjatuhkan ku kepada pesonanya," jelas Jeno lagi.

"Maksudnya?" tapi agaknya tak tertangkap oleh otak Lee Mark.

"Lo tau se hyper apa gwe sama seks, dan seolah Jaemin tuh seperti menciptakan Mrs Bunny untuk nafsu buat gwe cok,"

//PLAKKK...

"Asu ya jangan Lo tampar gwe juga dong Mark!"

"Lo jangan gunain Jaemin sebagai pemuas hasrat bejat Lo doang itu yah!" Mark tak terima.

"Makanya dengerin dulu tolol!"

Jeno justru menoyor kepala sahabatnya,

"Ibarat semua yang ada di Jaemin itu pelengkap di gwe, ketika nafsu gwe bisa terobati karena dia sekalian hati gwe juga mengatakan kalau gwe juga bisa untuk mencintai hatinya,"

"Gwe ngga paham Jen, kata-kata Lo terlalu puitis," Mark disini emang agak-agak goblok.

"Dahlah Mark otak Lo emang ngga guna banget kalau gwe cerita," sebal si Jeno.

"Ya Lo bisa ngga sih kata-kata nya ngga usah terlalu puitis, kek author Aksara Chanbaek," pekik Mark ikut sebal juga.

"Aksarachanbaek kek pernah denger, dia boti kan?"

Ini sumpah Jeno kenapa bahas nya ngga nyambung.

"Keknya iya deh, soalnya gwe liat di story Ig dia mukanya boti able banget, tapi dia penulis Jen, anak Sastra di univ kita, adek tingkat Jaemin Haechan juga,"

Jeno hanya ngangguk, percaya sih, soalnya teman-teman Jeno juga akhir-akhir ini menggunjingkan karya anak itu.

"Kembali ke topik Mark, kenapa bisa Jaemin mengarang menjadi Mrs Bunny?"

Mark mulai fokus lagi, mencoba menyiapkan kata-kata buat dia jelasin ke Jeno.

"Kata Echan sih, dia begitu karena orang tuanya nggak kuat ngebayangin sekolah kedokteran nya si Nana, Lo tau kan biaya fakultas kedokteran se heboh apa,"

Mrs Bunny | Nomin 🔞Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang