Tubuh Jaemin entah mengapa rasanya setiap di pagi hari semakin menggigil.
Entah bawaan dari efek kehamilan atau mungkin karena rasa trauma yang dihadapi nya.
Jaehyun terus muncul di benak anak itu, dan sesekali juga ayah dari calon suaminya tersebut sering meneror dirinya.
Dengan tiba-tiba mengirimkan sebuah pesan ancaman,
Membuka dan memberi tau kepada semua orang jika dulunya Jaemin adalah pekerja nakal,
Jaemin bukannya yang gimana, tapi pikiran anak itu sudah sampai di fase, "bagaimana jika suatu saat anaknya tau tentang pekerjaan yang pernah Jaemin lakukan dulu,"
"Bagaimana jika nanti anakku malu memiliki seorang ibu seperti ku,"
"Bagaimana jika nanti anakku tau, jika sebenarnya kakeknya juga adalah mantan dari ibunya,"
Jaemin hanya takut putranya malu dengan dirinya, dan Jaemin takut untuk menjadi orang tua.
"Buna kenapa, kenapa Buna nggak mau cerita ke Ayah, sebenarnya Buna sedang memikirkan apa?"
Jeno terus memberikan pertanyaan itu setiap hari, tapi nihil.
Hanya dibalas sebuah gelengan kepala dari Jaemin.
"Selama aku masih bernafas, tidak ada satupun orang yang berani nyentuh Buna, ayah nggak akan ngebiarin Buna terluka sedikitpun, jadi Buna nggak usah berfikir macam-macam kalau masih ada ayah, okay?"
Jaemin hanya menatap mata suaminya sebentar,
Ternyata cinta Jeno memang sebesar itu untuknya, Jaemin bisa merasakannya.
Si manis tersenyum, mengecup sebentar sebuah bibir tebal yang menjadi idamannya, selama ini Jaemin lupa, jika dirinya masih memiliki Jeno yang sangat sayang dengannya.
"Mas,"
Dengan suara lemasnya, Jaemin mencoba berkelana dengan pikirannya sendiri, menurut anak itu dia egois, jika begini terus Jaemin bukan cuma menyakiti dirinya sendiri, tapi dia juga bisa menyakiti anak nya dan Jeno.
"Iya sayang, Buna butuh sesuatu heum?"
Si cantik melebarkan kedua tangannya, mengode jika si manis sekarang tengah butuh pelukan hangat bak olaf frozen.
Jeno yang paham akan hal itu tersenyum, mendekat ke tubuh mungil Jaemin, memeluk istrinya dengan lembut.
"Nana sayang sama mas Jeno,"
Harum parfum yang sangat khas di indera penciuman Jeno lantas menyeruak, benaknya entah mengapa terbang ketika rasanya dekat dengan Jaemin.
"Mas juga sayang sama Buna, sangat sayang, entahlah rasanya kalau diwujudkan dengan kata, cintanya mas lebih dari itu untuk Buna,"
Keduanya saling mendekap, Jaemin masih nyaman menyandarkan kepalanya di dada si jangkung, sedangkan Jeno sangat ikhlas jika lengannya bakal dijadikan penopang seumur hidup untuk Jaemin.
"Kita sebelumnya tidak pernah menghabiskan malam romantis begini mas, saling menatap, saling meyakinkan untuk menambah rasa cinta masing-masing, bercerita tentang langkah kita kedepannya, saling berfikir kritis,
Buna cuma mau bilang makasih buat mas, karena mau bertahan dengan Buna sampai detik ini, Buna juga mau bilang makasih lagi, karena mas menerima dede bayi yang ada di perut Buna,"
Hati Jeno mendadak bergetar mendengar penuturan tadi, semakin menelusupkan tubuh Jaemin agar semakin dalam masuk kedalam dekapannya.
"Buna, mas boleh berbicara sebentar?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Mrs Bunny | Nomin 🔞
RomansNa Jaemin, remaja 19 tahun yang memiliki hobi unik sekaligus dijadikan sebagai penghasil uang sampingan, bisa diibaratkan fetish Jaemin itu gila. Kalian mau tau apa fetish nya? Melihat lelaki mengeluarkan lendir putih karena melihat tubuhnya, Gila...