38. Trauma 🔞

5.4K 159 8
                                    

Jaemin berjalan dengan langkah gemetar, sembari meneteng sebuah plastik belanjaan yang sedari tadi ia bawa.

Pintu apartmen terbuka, Jeno heran ketika Jaemin datang dengan langkah gemetar, badannya dingin, tangannya terus melindungi perut nya yang seperti orang ketakutan jika kandungannya terenggut.

"Sayang ada apa? kok ketakutan begitu?," tanya Jeno, sambil mengampu calon istrinya yang terus ketakutan.

Jaemin langsung berjalan menuju kamar, bergetar sambil menutup semua tubuhnya dengan selimut, Jeno benar-benar bingung dengan apa yang terjadi sama si Buna.

"Na kamu kenapa sayang, cerita sama mas!"

Jaemin masih menggeleng ribut, bayangan Jaehyun entah mengapa terus berputar di pikiran Jaemin, seolah ayah dari Jeno tersebut seperti tak menginginkan anaknya.

Jeno lantas memeluk istrinya, mencoba menenangkan dulu dan bakal menyelidiki apa yang baru-baru ini membuat sikap Jaemin aneh.

Tak sekali dua kali Jaemin begini, pernah waktu itu Jeno niatnya iseng mencoba mengageti istrinya yang lagi masak di dapur dengan memeluk si Nana dari belakang, tapi reaksi Jaemin waktu itu membuat Jeno syok.

Jaemin berteriak, berjongkok sembari menutup kedua telinganya, sambil sesekali menggumamkan kata yang menurut Jeno aneh.

"Kumohon jangan Tuan, jangan sakiti anakku,"

Nana bergumam seperti itu terus entah mengapa ketika dia merasa terkejut oleh sebuah kondisi yang menurutnya sangat dadakan, Jeno juga sudah membicarakan ini kepada Renjun kala itu.

Selain seorang calon psikiater Renjun juga mengenal Jaemin lebih dalam, dan kata Renjun juga Jaemin sebelumnya sama sekali tidak pernah melihat Jaemin seperti itu.

Akhirnya si cantik merasa nyaman ketika berada di dalam pelukan sang suami, Jeno melihat jelaga yang berhias bulu mata lentik tersebut tertidur pulas sambil sesekali mendengkur pelan.

"Buna cape yah sayang, maafin ayah karena semalam tak membiarkan Buna tertidur,"

Jeno mengusap anak poni si cantik kebelakang, menyisir keringat jagung yang menggulir dahi si manis, sambil sesekali memberi ciuman di mata tertidur Jaemin.

"Buna tau tidak, kalau ayah sangat khawatir dengan kondisi Buna yang beberapa kali ini aneh, kenapa Buna nggak cerita ke ayah, apa Buna udah nggak sayang lagi ke ayah? apa yang membuat Buna sampai seperti ini, ayah janji bakal buat orang yang buat Buna begini bakal mati, ayah nggak mau liat Buna sedih terus,"

Sang suami terus menyisir dan membelai halus rambut si manis, berbisik sambil memeluk Jaemin yang lagi tertidur.

.

.

Setelah mendengar kabar dari Jeno, Renjun langsung bilang ke Haechan, karena Haechan juga sudah mengenal Jaemin lamanya seperti Renjun, dan bagi dia Nana juga sebelumnya tak pernah yang seperti ini.

"Si Nana nggak biasanya begini Njun, lo tau sendiri kan kalau tuh anak riang banget, tapi emang aneh dia akhir-akhir ini, dua hari yang lalu aja dia kumpul sama kita lebih banyak diemnya kan,"

Renjun menaruh kedua tangan nya untuk menopang dagu runcing cantiknya, mencoba mencari sebuah resolusi dari argumen abstrak yang diberikan Jeno dan Haechan barusan.

"Kemungkinan Nana mengalami PTSD, Chan, tapi semisal Nana trauma, dia trauma apa? keknya tuh anak sering cengengesan deh,"

"Mungkin dia menyembunyika itu dari kita Njun, ingat terkadang orang yang haha hihi lebih bahaya untuk menyimpan sebuah perasaan sedihnya sebagai topeng,"

Mrs Bunny | Nomin 🔞Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang