Prolog

1.9K 20 3
                                    

Selamat membaca perjalanan kisah cinta segitiga yang luar biasa ini



Jangan lupa follow sebelum membaca dan 🌟 setelah membaca ya


"Git, besok jadi kita ngumpul sama si Anne?" ,Tanya Rite sambil membuka layar ponselnya dimeja.

Gita dan Rite yang sejak tadi sedang bersantai sore di gazebo halaman belakang rumah Gita menikmati angin sore dimusim panas, Gita yang sudah tenggelam didalam buku novelnya langsung menengok kearah Rite.

"Jadi doong, Anne udah sampe dari kemarin kan?"

"Besok gw nebeng sama lo aja ya hehe jempuuuut"

Diakhir pekan Rite memang sering menghabiskan liburan hari kerja nya bersama dengan Gita entah itu untuk jalan ke mall, berkumpul dengan temannya yang lain bahkan hanya bermain berdua dirumah Gita maupun sebaliknya.
 
Sejak masih sekolah mereka sangat akrab satu sama lain sehingga keluarga Rite ataupun Gita sangat mengenal kedekatan antara mereka berdua.
 
Setelah selesai makan malam bersama Rite, dan Gita, melanjutkan dengan mengobrol di teras depan, mereka begitu menikmati saat² waktu bersantai begitu cepat berlalu membuat mereka tidak sadar bahwa jam sudah begitu larut, Rite pun segera pulang dan berpamitan dengan orang tuanya

Gita adalah anak bungsu dari dua bersaudara, namun kakak laki² Gita sudah menikah, dan Ayahnya sudah lama pergi meninggalkan dirinya untuk selamanya sehingga yang tinggal di rumah itu hanya ada Gita dan ibunya.

Sedangkan Rite adalah anak semata wayang, kedua orang tuanya kembali pulang ke kampung halamannya setelah ayah Rite pensiun, sedangkan Rite tetap tinggal di Ibu kota untuk bekerja dan harus hidup jauh dari keluarganya.

Terkadang kehadiran Rite membuat rumah Gita penuh keramaian, kedekatan keluarga Gita pada Rite seperti obat kerinduan kepada orang tuanya.

"Tante, Rite pamit pulang dulu ya", sapanya pada wanita paruh baya yang sedang duduk di sofa depan TV diruangan itu.

Mendengar suara sapaan Rite Tante Wilda langsung menengok ke arah suara lalu meletakan remote TV yang digenggamnya,

"ya ampun Rit ,kenapa ga nginep disini aja besok kan masih minggu kalian libur kerja",
Sahutnya langsung berdiri diikuti dengan Rite yang menyalami tangannya untuk berpamitan.

"Engga tante ,besok juga kita pada mau main ko sama Anne".

"Ooh..Anne udah di Indo lagi yaa?"

"Iya tan, katanya 2 minggu dia ada kerjaan disini",
"mumpung dia disini kita mau ketemuan"

"Yauda kalo gitu, kamu hati² dijalan ya".

"Siap tante Wilda" ,Rite mengacungkan ibu jarinya lalu bergegas keluar.

Gita menemani Rite sampai depan pintu rumahnya untuk mengantar, setelah motor nya menyala dan menghilang dari hadapannya Gita juga bergegas pergi meninggalkan halaman rumahnya.

Setelah mereka bekerja di suatu perusahaan yang berbeda Rite dan Gita tetap bisa membagi waktu untuk bertemu diwaktu liburannya, meski mereka kadang punya kesibukannya masing²,

Berbeda dengan Anne sahabatnya yang satu itu kini telah bekerja di Luar Negri karna rekrutan dari Pamannya yang telah lama bekerja dan tinggal di Jepang.
Dimana Anne kini telah menetap disana setelah menyelesaikan kuliahnya di Indonesia.

                                   ****

Akhir pekan pun telah tiba dimana Gita, Rite ,dan Anne berjanjian untuk bertemu di sebuah cafe dipusat kota, karna momen bisa berkumpul dengan sahabatnya Anne menjadi sangat sulit setelah dirinya menetap tinggal di Jepang.

Ketika mendapatkan kabar bahwa Sahabatnya akan segera sampai mereka langsung merencanakan pertemuan itu.

Gita dan Rite datang sebelum Anne tiba terlebih dahulu, sebelum mereka sempat mampir ke suatu toko untuk membeli hadiah kepada temannya.

Pelayan cafe akhirnya datang membawakan nampan yang berisi pesanan minuman dan beberapa makanan ringan yang mereka suka, pesanan pun tiba bersamaan dengan kedatangan Anne.

Melihat sahabatnya tiba Gita langsung melambaikan tangannya ke arah Anne yang sedang berdiri diambang pintu kaca, menyapu pandangannya kesekitar untuk menemukan keberadaan dua sahabatnya.
Anne pun menengok dan membalas lambaian tangan itu dengan senyuman manisnya.

Setelah sampai dimeja tempat sahabatnya berada mereka langsung berpelukan hangat, melampiaskan kerinduan pada sahabatnya Anne.

Anne pun membawa beberapa Paperbag hadiah yang dia tenteng untuk dibagikan pada kedua sahabatnya itu.

"Gimana kabar kalian pada sehat kaan?, Ohyaa.. Ini gw bawain oleh² kesukaan kalian berdua hahaa...Matchaaaa", sambil memberikan Paperbag itu ke masing² temannya.

"Aduuuh perhatiannyaaa.. temen gw satu ini, sering² aja An kirim ginian mah hahaah.."

"Wiiihhh ada Chocolate jugaa", sahut Gita antusias melihat isi dari hadiah yang dibawakan Anne.

"Eh kita juga ada sesuatu buat lo nih An..hehehe"

"Ini juga kalian repot² segala kasih hadiah, Makasih banyak ya guys..", kata Anne sambil merengkuh Hadiah yang diberikan Gita dan Rite dalam pelukan di dadanya.

"Seneng bisa ketemu kalian lagi looh, setelah dua tahun engga balik kesini".
Tutur Anne dengan mata berkaca-kaca nya.

"Huhuuu jangan sedih, nanti gw jadi ikutan, happy² aja yuuu",Rite langsung memeluk kembali Anne diikuti Gita yang bergabung dengan pelukan hangat sahabatnya.

"An lo ga pulang buat melangsungkan pernikahan kan?",Pertanyaan dari Rite membuat mereka bertiga tertawa riang.

"Karna tau² ngabarin balik ya?, Ada² aja, pacar aja gw gak ada"
Mendengar pengakuan dari Anne membuat tawa riang mereka berubah menjadi terbahak-bahak.

Diantara mereka bertiga hanya Anne yang selalu polos ketika berucap, membuat Gita dan Rite selalu terhibur dengan ucapan Anne yang apa adanya,

Sore hari pun tiba dimana mereka akhirnya memutuskan untuk menyudahi pertemuannya yang mereka habiskan waktu dengan berbagai kegiatan, makan bersama, berbagi cerita selama mereka jauh, menonton film, dan berbelanja.

Setelah saling berpamitan Rite dan Gita pun pulang bersama menggunakan mobil yang dikendarai Gita, Sedangkan Anne pulang dengan mobilnya sendiri.

Kerinduan mereka seakan sedikit terobati selama dua tahun tidak bertemu menjadi momen nostalgia selama mereka masih kuliah dulu, kenangan-kenangan yang mereka lalui dulu seakan mengulang dibenak mereka masing².

Sinar matahari sore yang menyiratkan cahaya jingga semakin lama berangsur meredup menutup akhir pekan dan mengiringi perpisahan mereka hari itu.

 

Another Love PainTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang