🕊️🕊️🕊️🕊️"Cepat turunkan aku Dateen", ucap Gita sedikit memberontak
"Ya..ya..ya aku turunkan dimeja makan"
"Tidak,tidak! Tolong biarkan aku jalan sendiri"
Dateen terus menggendongnya tanpa memperdulikan rengekan Gita kepadanya.
Ceklak..
Suara dari pintu yang berderit tertutup menampilkan sosok Devano setelah itu, seketika pupil mata Gita melebar saat melihat orang lain berada di dalam ruangan yang sama dengan memperlihatkan adegan antara dirinya dan Dateen saat itu.
Devano mematung sesaat sebelum dia melontarkan pertanyaan yang sudah memiliki jawaban,
"Ah! Anda udah sadar?"
"Umm...iya" jawab Gita sedikit terlihat salah tingkah saat Dateen mulai menurunkannya dari gendongan,
Devano mengangguk menanggapi "syukurlah kalau gitu...maaf gw pulang diwaktu yang tidak tepat"
"Lo dari mana?, tumben pulang cepat", tanya Dateen
"Dari rumah Rite, gw tinggal mandi dulu ya"
Gita mencuri pandang ke Devano saat menyebutkan nama sahabatnya itu, dan menerka-nerka apakah Devano memberikan kabar tentang dirinya pada Rite, namun Gita tidak bisa menahan langkah Devano yang semakin menjauh meninggalkan mereka berdua untuk melontarkan pertanyaan itu.
"Dateen aku harus pulang malam ini, karena besok aku mau mengantar temanku ke bandara",Ucap Gita
"Malam ini?, bukankah ibu mu masih berada di luar kota?"
"Ngg..iya sih, tapi gak enak ada disini"
"Kalau begitu apa aku perlu mengusirnya?"
"Ah tidak..tidak!! Bukan begitu, tapi aku cuma mau istirahat dirumah aja",pintanya sedikit memohon menatap Dateen
"Tapi aku khawatir kamu sendirian dirumah"
"Sebenarnya aku udah biasa kok, karena mamah sering ke tempat kakak untuk beberapa minggu"
Setelah mempertimbangkan akhirnya Dateen menyetujui permintaan nya
"Baiklah, aku tunggu disini kamu ambil tas didalam"Gita mengangguk dan segera kembali membawa tasnya yang berada di dalam kamar Dateen, langkah mereka beriringan sampai tiba ke parkiran tempat mobil Dateen tersimpan.
Dateen mulai melajukan mobil nya, di dalam perjalanan pulang Gita terus menatap ke arahnya tetapi berpaling lagi ke sisi kaca jendela, meski Dateen fokus dalam menyetirnya namun perhatian ekor matanya tidak pernah lepas dari sosok Gita yang duduk disamping nya.
"Kamu mau mengatakan sesuatu?"
Sontak itu membuatnya terkejut, bagaimana Dateen bisa menebak kegelisannya saat ini, "emm..itu, aku ngg.."
Pandangannya menoleh ke Dateen sekarang,
"aku takut Devano menceritakan tentang kejadian kemarin ke Rite""Oh...itu seperti nya tidak mungkin, karena aku memintanya untuk tidak melakukan itu, sebenarnya ada apa?, bukankah dia teman dekat kamu?"
"Iyaa,cuma aku khawatir dia keceplosan kalau lagi main dan buat mamah tahu nantinya"
"Kamu tidak mau memberitahu ibumu juga?,ini kasus yang akan kamu selesaikan dipersidangan nantinya"
"Ya aku tahu, tapi aku mau merahasiakan ini dan gak mau buat mamah lebih merasa khawatir, karena mamah bisa aja tiba-tiba drop kalau sedikit merasa syok"
![](https://img.wattpad.com/cover/361217589-288-k687637.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Another Love Pain
Romance🔞 "pelangi yang indah tidak akan pernah datang begitu saja, tanpa adanya awan hitam, begitu pula dengan kebahagiaan tidak akan kamu rasakan sebelum adanya kesulitan" Dateen Oliver Abellard adalah pria tampan berperilaku dingin seperti kutub, antar...