🕊️🕊️🕊️
Dateen terus menyusuri jalan ke dalam taman dan ponselnya tidak berhenti untuk terus menghubungi ke ponsel Gita, entah kenapa perasaannya kini menjadi tidak karuan.
Saat langkah Dateen sampai di tengah taman dan mendapati air mancur disana, suaranya membuat fokusnya membuyar.
Dateen mendengar ada teriakan yang terdengar jauh sangat parau menyebut namanya,
Membuat nya tersentak kaget bukan kepalang.
"Siaal" Dateen mendengus dengan kasar.
'bagaimana aku bisa membiarkannya menunggu ditempat ini sendirian seperti orang bodoh'
Hatinya yang terus memaki diri sendiri
Langkah Dateen kini bergerak lebih cepat menjadi seperti larian untuk segera menjauhi air mancur yang mengganggunya.
Dateen berlari ke bagian belakang taman yang terdapat pohon besar.
Pikirannya semakin tidak karuan saat kepanikan menguasai dirinya, detak jantungnya seakan bergemuruh saat merasakan napasnya semakin cepat,
Dateen terus berlarian dan meneriaki nama Gita disepanjang langkahnya yang penuh tekad.
****
Gita kini sudah terkulai dengan lemas, nafasnya melemah dan dadanya merasa sesak, Gita sudah tidak mampu memberikan perlawanan atas semua perlakuan Jassen kepadanya.
Tanpa merasa bersalah sedikit pun atas sikap kasarnya Jassen masih terus menjajah tubuh nya dengan penuh nafsu, ciuman nya kini menggerakan tengkuk lehernya menjelajah dengan cepat berpindah ke lehernya, dan satu tangannya memeras dengan kasar ke payudaranya.
Semua itu seperti mimpi buruk bagi Gita, mengapa dia harus merasakan semua itu, mimpi buruk yang dilakukan oleh seseorang yang pernah mencintai dirinya.
Semua tindakan Jassen diluar pemahaman nya,
Gita tidak pernah mengira Jassen akan melakukan hal keji itu pada dirinya, 5 tahun dia menjalin hubungan bersama Jassen tidak menutup kemungkinan dia bisa mengenal Jassen dengan baik sepenuhnya
Perlakuan Jassen hari ini tidak lain seperti binatang buas, yang tidak punya sedikit pun rasa iba.
Tamparan keras yang Jassen jatuhkan ke pipinya membuat pipi Gita terluka dan hidungnya mengeluarkan darah, air matanya terus mengalir dengan deras. Sinar dari bulan yang menerobos dari dahan pepohonan menyorot wajahnya dengan jelas malam itu, melihat darah terus keluar dari hidung Gita membuat Jassen sadar dan menghentikan perbuatannya, dirinya tersentak dan merasakan kepanikan setelah melihat kondisi Gita semakin tidak baik.
Jassen langsung berdiri dan mundur menjauh perlahan
Saat langkah lari seseorang terdengar dan semakin dekat disekitarnya, Jassen bergegas dari tempat Gita yang sudah terkapar di atas tanah dengan kondisi yang kacau mengenaskan dan tidak beraturan,
Suara teriakan Dateen menyebutkan nama Gita terdengar memekikan telinganya, membuat Jassen semakin terperanjat dan melarikan diri dengan tergesa-gesa, beberapa kali dia tersandung sesuatu karna langkah yang terpontang-panting.
Dateen semakin berlari kencang kearah sumber suara, dan betapa terkejutnya dia saat menemukan sosok perempuan yang sudah tidak berdaya tergeletak diatas rerumputan taman yang dingin, isakan tangis nya terdengar memilukan membuat hati Dateen seakan ikut tercabik-cabik seperti pakaian yang Gita kenakan saat ini.
Jantungnya seakan membeku mati untuk berdetak,
Langkahnya menjadi terhuyung saat menghampiri Gita, kini blus yang dirobek paksa itu memperlihatkan gundukan nya terpampang dengan jelas dibilik matanya yang terperanga, siapapun dapat melihat telanjang dada Gita saat ini karena tidak ada selehai kain yang menutupi itu, Dateen menjatuhkan lututnya dihadapan Gita yang tidak berdaya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Another Love Pain
Romansa🔞 "pelangi yang indah tidak akan pernah datang begitu saja, tanpa adanya awan hitam, begitu pula dengan kebahagiaan tidak akan kamu rasakan sebelum adanya kesulitan" Dateen Oliver Abellard adalah pria tampan berperilaku dingin seperti kutub, antar...