Bab 23 ( sweet night )

218 3 0
                                    

WARNING!!

Only 20+
Tolong untuk bijak dalam memilih bacaan

🕊️🕊️🕊️🕊️

Keesokan harinya Gita sudah mulai sibuk dengan pekerjaannya seperti biasa, sebelum akhir pekan datang dia menyelesaikan semua pekerjaan yang memang menjadi tanggung jawabnya lebih dulu.

Saat turun dari bus yang mengantarkannya pulang dari tempatnya bekerja Gita masih harus menyusuri jalan untuk menuju ke hotel, karena halte bus berada tidak jauh dari sana.

Entah sejak kapan Gita merasakan bahwa ada langkah kaki lain dibelakang yang sejak tadi mengikutinya, namun dia mengira mungkin itu salah satu seseorang yang menginap di hotel juga,

Saat langkahnya mendekati pintu masuk lift, dia semakin mempercepat langkahnya dari sebelumnya

Namun saat dirinya masuk dan membalikan badan tidak ada siapapun dibelakangnya yang ikut masuk juga ke dalam lift bersama dengan nya.

Gita mengusap dadanya untuk menenangkan detak pada jantungnya yang mulai memacu,

"Kok jantung gw jadi deg-degan banget yah?"

Mungkinkah semua hanya pikirannya saja?

Dia mengeluarkan ponselnya dari dalam tas untuk sekedar melampiaskan suasana tegang yang baru saja dia alami.

TIIING!!...

Pintu lift baru saja terbuka, Gita langsung melangkah dengan menuju ke kamarnya, entah mengapa langkah kaki nya terasa begitu berat karena suasana tersebut

Apalagi koridor hotel terasa sangat sunyi hanya terdengar hentakkan suara dari langkah sepatunya yang memantulkan suara,

Suasana yang sunyi membuatnya mengingat akan peristiwa masa lalunya yang menyakiti perasaannya, Gita mencoba menepis semua pikiran buruk yang terbesit itu.

Namun saat suara langkah kaki dari belakang nya muncul dengan tiba-tiba semakin cepat langkah itu seperti larian kecil ditelinga nya

Dengan refleks Gita menoleh kebelakang dan tubuh itu saling bertubrukan menjadi sebuah pelukan.

Semuanya terjadi begitu cepat untuknya hingga sulit untuk mengatur ritme nafasnya yang sempat terhenti sejenak

Perasaan yang seperti akan siap untuk meledak bersamaan dengan jantungnya yang ikut bergejolak menjadi kebahagian pada perasaannya kini.

"Mau marah tapi aku senang...hahaha kenapa siiih bikin kaget aja huh"

Gita memukul punggung Dateen karna sudah membuatnya begitu terkejut.

Karena terlalu terkejut, Gita perlu menenangkan dirinya didalam pelukan Dateen.

Dateen memang sengaja untuk tidak memberi tahukan tentang kedatangan terlalu dini kepada siapapun, karena dia ingin menikmati waktunya bersama dengan kekasihnya itu lebih dulu.

Tentu saja itu adalah tujuan pertamanya untuk datang lebih awal dari jadwalnya yang sudah di tentukan

Dia menunggu sudah terlalu lama, dari menunggunya di lobby sampai didepan pintu, sampai akhirnya dia memutuskan untuk menunggu Gita dipinggir jalan kota sambil menikmati sebatang rokoknya,

Another Love PainTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang