Dateen mulai memesan makanan dilayar self order yang tersedia di restoran tersebut, Gita berdiri tepat disamping Dateen merasa sedikit risau saat menyadari sekitar, bahwa beberapa pasang mata telah memusatkan pandaangannya kearah dirinya dan Dateen berdiri.
Gita langsung menggeserkan posisi berdirinya ke sisi Dateen untuk menghindari tatapan-tatapan itu, menyadari gerak gerik Gita yang terlihat sangat risau membuat Dateen segera melihat sekitar.
Semua tatapan kagum itu langsung terpana pada sosoknya yang begitu memikat semua mata para wanita, semua pandangan yang lumrah untuk seorang Dateen saat berada ditempat umum.
Dateen pun memberikan senyumnya sebagai sapaan pada sekelompok wanita yang menatap nya itu, dan seketika mereka pun menjadi semakin riuh setelah Dateen merespon dengan senyuman.
Dateen kembali menatap Gita yang sedang mengalihkan pandangan ke ujung sepatunya, sambil memainkan jari-jari tangannya
"Kamu mau tambahan ice cream?",tanya Dateen untuk mengalihkan kegelisahannya
"Boleh, mau yang strawberry"
"Oke...makan di mobil aja yaa?"
"Aku kemobil duluan boleh?",tanyanya seperti memohon
"Boleh, ini kuncinya..tunggu aku disana"
Gita mengambil kunci yang diserahkan Dateen padanya, mengangguk dan berjalan keluar.
Di sepanjang jalan menuju ke parkiran mobil, hatinya tidak berhenti berseru.
'kenapa semua orang pada nyadar sih dia ganteng?, Gw berharap cuma gw aja yang sadar dengan ketampanan nya'
'kaya ga pernah liat orang ganteng aja lagi pada'' -_-
'heraaan deh Dateen diem aja pada terpesona, gimana kalo dia nebar pelet coba'
Gita melangkahkan kakinya dengan menyentakan kuat² seperti anak kecil yang sedang marah.
Gita sudah menunggu Dateen di dalam mobilnya.
Matanya menyapu kesekitar isi mobil Dateen, bau dari parfumnya seperti tertinggal menyeruak keseluruh ruang kecil membuat Gita bergidig mengingat aroma itu berasal dari tubuh Dateen.
Setelah beberapa menit dia menunggu akhirnya Dateen datang dengan membawa paperbag yang berisikan makanan dan minuman, Dateen menyerahkan paperbag itu pada Gita sebelum menundukan kepalanya untuk masuk ke dalam mobil nya,
"Apa kamu gak nyaman dengan tatapan mereka tadi?", ucap Dateen setelah duduk di kursi mengemudinya.
"Yah sedikit, emang kalo kamu engga?"
"Aku rasa kamu harus terbiasa dengan itu, mungkin mereka ada perasaan iri sama kamu"
Dateen mulai menatap ke Gita"Hah? Kok aku?, mereka kan ngeliatinnya ke kamu"
Pernyataan dari Gita justru membuat nya tertawa
"Hahaha...kalau gitu maaf ya udah bikin kamu gak nyaman, kalau tadi itu memang karena aku"
"Ngg...kok ketawaaa sih?? Kan emang mereka ngeliatinnya ke kamu loh tadi, tafi kamu senyumin aja mereka udah buat gaduh kan?, kamu jadi merasa kaya artis gak sih?"
"Ahahah Kurang sih, karna gak pada minta foto aja", jawab Dateen sambil memberikan senyum ke arah Gita.
Mendengar kata-kata dan ekspresi dari Dateen membuat Gita menggumamkan tawa yang kecil, menyandarkan punggungnya di kursi,
Perutnya sudah terasa lapar sekarang,
Sambil memeriksa isi dari paperbag yang diberikan Dateen, Gita mengambil bungkus burger untuk segera dia lahap.
KAMU SEDANG MEMBACA
Another Love Pain
Romance🔞 "pelangi yang indah tidak akan pernah datang begitu saja, tanpa adanya awan hitam, begitu pula dengan kebahagiaan tidak akan kamu rasakan sebelum adanya kesulitan" Dateen Oliver Abellard adalah pria tampan berperilaku dingin seperti kutub, antar...