Bab 16 ( first kiss )

452 6 0
                                    

Warning 20+
Tolong untuk bijak dalam memilih bacaan




🕊️🕊️🕊️

Gita mulai melangkahkan kaki nya yang terasa sangat kaku menuju ke kamar mandi, setelah mengambil pakaiannya yang ada diatas meja konsol

Gita mengambil napas dalam-dalam untuk menenangkan jantungnya yang berdenyut, saat handle pintu kamar mandi terbuka matanya langsung terpana pada ruangan yang terlihat mewah, dia menginjak lantai yang berkilau seperti cermin.

'rasa nya ini terlihat begitu indah buat sekedar ruang kamar mandi'

Gita mulai bergumam mengomentari ruangan yang ada didepan matanya.

Tatapannya kini kearah pakaian yang dia pegang sejak tadi, dia baru menyadari tentang blus nya yang sudah dalam keadaan terkoyak semalam, lantas yang dia pegang sekarang ini milik siapa?, Gita mulai memeriksanya setelah mengunci pintu dan menjembrengnya satu per satu.

'ini kelihatan baju baru deh, gw yakin ini size untuk perempuan jadi pasti ini bukan miliknya'

'lama-lama gak kuat semakin kesini gw rasa semakin goyah sama perasaan ini, Dateen semakin meluluhkan hati gw, bahkan disaat hati gw terpuruk dia bisa bikin gw tetap merasakan kebahagian yang dia kasih seperti sekarang, rasa bahagia yang bisa melupakan rasa sakit hati gw'

Gita memantulkan dirinya ke cermin besar yang berada di dalam ruangan itu.

Seakan terkena sambaran petir di siang bolong dia baru menyadari satu hal lainnya, disaat dirinya tidak sadarkan diri disini lantas siapakah yang menggantikan pakaian nya untuk memakai kaos Dateen sekarang?
Kakinya seakan merasakan tak berdaya untuk menopang tubuhnya, Gita tersungkur ke lantai dengan lesu memikirkan semua itu.

'gimana kalo itu memang dia??'

'kalo memang begitu apakah dia udah melihat semuanyaaaa??'

'hahh??! Mati gw!! Gimana gw bisa baru sadar,apa mungkin bukan dia? Tapi siapa lagi, disini bahkan cuma ada dia'

Gita mulai menggelengkan kepalanya mencoba menepis pikiran yang membuatnya semakin tidak karuan.

'hmm gw rasa ...gw harus menanyakan hal ini tidak masalah kan?'

Gita mulai mandi untuk segera bergegas menghampiri Dateen, dan menanyakan semua hal yang mengganggu pikirannya.

Dirinya baru saja pulih dari kesadaran bagaimana dia bisa menghadapi begitu banyak kejutan yang terjadi selama dirinya tidak sadarkan diri.

Meskipun dia tau seorang Dateen tidak akan pernah memanfaatkan keadaan seperti itu pada dirinya.
Kalaupun itu benar, mana mungkin Dateen tidak mengambil kesampatan juga untuk mencium dirinya walau Gita sudah ada didepan matanya,

Setelah selesai dari membersihkan tubuhnya mengganti pakaian yang baru dibelikan oleh Dateen, Gita langsung keluar dari ruang kamar Dateen.
Aroma sedap dari masakan Dateen seperti menyengat ke hidung saat Gita mendekatinya.

Matanya kini menatap ke atas meja makan yang letaknya tidak jauh dari meja bar dapur, tempat dimana Dateen menata hidangan yang dia siapkan disana.

Dateen mulai menoleh saat suara pintu kamarnya berbunyi.

'ukuran bajunya ternyata sangat cocok di badan nya', ucap Dateen di hatinya.

"Kamu sudah siap, ayo silahkan duduk dan makan ini dulu!"

"Wahh..kamu bisa memasak? , benar ini masakan kamu?"

Gita melontarkan pertanyaan yang jawabannya sudah pasti dia mengetahui, hanya saja dia ingin memastikan itu, dia sangat tidak menyangka seorang Dateen yang sibuk dengan pekerjaannya juga bisa memasak di dapur.
Gita mulai menyunggingkan senyumnya karna terkesima  dengan sisi lain dari Dateen yang baru dia ketahui.

Another Love PainTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang