Bab 17 ( aku mencintaimu )

266 6 2
                                    

🕊️🕊️🕊️🕊️

Pemandangan yang menakjubkan ketika masuk kedalam ruangan itu menyorot masuk melewati kaca jendela yang langsung menerobos ke luar tempat kolam renang, matahari benar-benar tenggelam dengan sempurna menggantikannya dengan awan yang cerah dikegelapan menyelimuti suasana disana dengan langit cakrawala di awal malam.

Gita yang masih memejamkan matanya, pikirannya kini hanya tertuju pada sosok pria yang ada dibawah tubuhnya memangkunya dengan perasaan yang membuatnya lebih nyaman menempelkan tubuhnya ke dalam dada nya yang kekar, dia benar-benar mengesampingkan peristiwa-peristiwa buruk yang telah menimpa dirinya dengan kesenangan yang mereka ciptakan sekarang

Saat tangan Gita turun ke pundaknya dan melingkarkan lengannya disana, dia merasa seakan ada sesuatu yang menonjol dibawah dirinya sekarang, tetapi dia tidak mengetahui apa yang kini mengeras dibawah pangkuannya.

Dateen kini merasakan celananya menjadi mengetat disetiap detik, tidak lama dari itu Dateen mulai menghentikan sentuhannya namun napasnya masih terdengar kasar ditelinga Gita,
Untung nya dia bisa menghentikan ciumannya yang semakin memanas

Geliat jakun nya menjadi lebih tenang saat Dateen mulai mengatur sedikit napasnya,

Gita membuka matanya saat Dateen nelepaskan ciuman mereka, dia menatap mata Dateen yang sedikit terlihat sangat terkejut didepannya, justru itu membuat Gita merasa penasaran apa yang membuatnya terperanjat seperti itu.

Tetapi Dateen membalas tatapan itu dengan sentuhan lembut dikedua pipinya

"Aku mencintaimu..", ucapannya terdengar sangat jelas dikepalanya seperti mengulang dan bergema sebelum dia menjawabnya dengan sedikit mendorong Dateen untuk memeluk tubuh kekar itu kembali.

Namun Dateen merasa terkejut dengan gerakan Gita yang terlihat salah tingkah membuat tubuhnya terjatuh ke samping sandaran sofa, Gita masih membenamkan wajahnya didalam pelukan agar menyembunyikan rona pada pipinya.

Dateen membalas pelukan itu jauh lebih erat, tubuh Gita kini berada diatas tubuhnya yang sekarang melekat satu sama lain terburai di sofa, mereka menikmati posisi itu dengan tenang beberapa menit sebelum Gita mengangkat wajah dari dadanya, ekspresinya sekarang sedikit terkejut saat menyadari sesuatu yang mengeras itu berasal dari mana.

"Hahh?? Dateen?..Kamu?",rambutnya sedikit berantakan terkulai kedepan wajah nya, membuat Dateen tertawa melihat wajahnya tertutup oleh rambut.

"Pfftt..ahahah...dimana wajah kamu sekarang?"

Tangan Dateen langsung bergerak menyeka helaian rambut itu tanpa memedulikan Gita yang terkejud dengan respon tubuhnya, dia menjepit rambut Gita dibelakang telinga yang ikut memerah mengikuti rona di pipi.

Gita seakan tidak mampu menahan matanya yang tercengang untuk tidak menatap kearah celana Dateen.

"Gita...berhentilah menatap itu sekarang, bahkan tubuhku terus meresponmu dengan baik bukan?"

Dateen menatapnya beberapa detik, matanya sangat tenang dan dalam seakan Gita ikut tenggelam ke dalam bola matanya yang berwarna hazel.

Bahkan dengan bola mata indahnya itu membuat dirinya terkesan sangat tegas dan terlihat dingin, tetapi sosoknya kini tidak terlihat demikian di mata Gita, sosok Dateen terlalu hangat dan penuh kasih sayang setelah dirinya mengenalnya lebih dekat.

Dia berusaha menegakan tubuhnya kembali, tangan Gita memukul ringan kearah dada Dateen yang masih tergeletak di sofanya.

"Kenapa kamu bisa dengan mudah mengatakan kata-kata seperti itu sih?"

Gita mengatupkan bibirnya setelah mengatakan itu.

"Kata yang mana? Aku mencintaimu? Atau kecantikanmu?",dia mulai bangkit terduduk disamping Gita sekarang.

Another Love PainTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang