[45] "Kecemburuan"

1.8K 245 29
                                    

Aku membubuhkan nama Shin Yoosung dalam daftar. Kini, aku sudah menemukan lima orang. Setengah daftar sudah terisi, mestinya jika aku menghitung Jung Heewon daftarnya akan jadi enam orang, sayang sekali aku belum bisa menambahkannya saat ini. Aku perlu meneguhkan posisi timku untuk dapat merekrutnya.

"Omong-omong, apa kau benar-benar tidak mau memberitahuku?"

Pertanyaan mendadak Han Sooyoung menarik atensiku bergulir padanya. Pagi ini aku datang lebih awal sendiri dan kami sedang bersandar di badan mobilku. Meski Yoo Joonghyuk pasti tidak keberatan aku menumpang padanya, tetap saja tidak baik juga bagiku menganggurkan mobil baruku.

"Tentang apa?" tanyaku memasukkan kembali formulir pendaftaran ke dalam tasku.

"Soal Jung Heewon."

"Kenapa dengan dia?"

Han Sooyoung memukul kepalaku atas keterlambatanku menangkap maksudnya. Aku mendelik jengkel padanya tapi dia tersenyum puas. Gadis itu kemudian mulai membawa langkahnya meninggalkan area parkiran.

Sewaktu aku sudah berjalan di sisinya, dia melanjutkan, "Dari mana kau tahu Jung Heewon tidak suka si jalang itu? Kau memancingnya dengan membawa nama Asgard, kuakui itu gerakan yang bagus untuk menyerang motivasinya."

"Kau hanya merasa kalah, kan? Karena aku tahu hal-hal yang tidak kau ketahui," seringaiku menusuk tepat.

Han Sooyoung menendang kakiku tapi kali ini aku berkelit dengan mudah. Senyumku mengembang lebar. "Wow, tenang." Aku merangkul gadis itu dengan akrab sembari sedikit menundukkan wajahku untuk berbisik di telinganya, "Rekanku yang terkasih, dengar, jawabannya sangat mudah. Kau hanya perlu punya sumber yang terpercaya."

"... Sumber?"

Aku mengangguk.

Kami berhenti sejenak untuk berbincang serius. Aku menundukkan kepalaku lebih rendah di dekat wajah Han Sooyoung, berusaha agar pembicaraan kami tidak terdengar siapa pun. "Sebenarnya, Uriel yang memberitahuku."

"Uriel? Mustahil, dia kan tidak ada hubungannya sama sekali."

"Sstt, turunkan suaramu." Aku mengetatkan rangkulanku di bahu gadis itu. "Tidak banyak yang tahu tapi Uriel itu masih punya hubungan kekerabatan dengan Jung Heewon. Mereka aslinya sangat dekat."

Han Sooyoung merajut alisnya, dia masih meragu tapi berpikir cukup masuk akal karena Jung Heewon yang tak pernah sekelas dengan Uriel selalu bisa menyapa Uriel tanpa canggung.

"Uriel memberitahuku untuk memperingatkanku tidak mendekat dengan Anna Croft karena dia tidak mau aku berakhir seperti Lee Hyunsung yang berhasil termakan manipulasinya."

Penjelasan itu meyakinkan Han Sooyoung.

"Karena dia menyinggung nama Lee Hyunsung jadi aku bertanya tentang detailnya, dia akhirnya menceritakanku jika Jung Heewon meminta putus ada kaitannya dengan Anna Croft yang tahun lalu menempeli Lee Hyunsung agar bergabung ke timnya."

Aku tahu gadis ini pintar jadi dia pasti bisa menghubungkan semua benangnya. Terlebih, dia kemungkinan juga pernah menyaksikan kedekatan Anna yang berlebihan dan tak tahu batas dengan Lee Hyunsung saat Lee Hyunsung masih berpacaran dengan Jung Heewon.

"Itu masuk akal," tukas Han Sooyoung mengangguk setuju, "reaksi Jung Heewon memang terlalu besar jika menyangkut—"

Aku tidak mendengarkan kalimat lanjutan Han Sooyoung sebab segera kulingkarkan kedua tanganku ke bahu gadis itu dan menariknya ke dalam dekapanku untuk merapat erat ke dinding.

Bola basket melayang tepat melewati punggung gadis itu.

Aku memandang tajam dua orang yang saling berlari dan mengoper bola di koridor. "Kalian bisa melukai seseorang," tegurku. "Jangan bermain di koridor, itulah gunanya ada lapangan!"

[BL] Is It Just Me? (JoongDok) - HIATUSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang