20

52.5K 5K 211
                                    

Kok tiba-tiba naek😭 Darimana kalian nemu nih cerita

.
.
.
.
.

____________________

"Gegar otak ringan. "

"Hah?! Macem-macem lo Dokter!" Suara dari Zidane seakan mendominasi ruangan itu, nyaring dan kesal bercampur menjadi satu. Bagaimana bisa, ketika dia datang menemui Dokter pribadi keluarganya di Rumah Sakit tempat bekerjanya, dia malah mendapat jawaban seperti itu? Dan suara yang dikeluarkan Zidane tak urung membuat Dokter Matt terkejut.

"Gue nggak gila! Gue masih waras. "

Dokter Matt menepuk dahinya pelan. Jadi ini yang membuat Zidane berteriak sekencang itu padanya? "Memangnya saya mengatakan jika orang mengalami gegar otak ringan itu gila, tuan muda?"

Zidane terdiam sesaat, dia yang tadinya berdiri dari tempat duduknya langsung kembali ke mode awal. Dia mendengus mendengarnya. "Emang nggak sih, tapi ya kan kalo gegar otak gitu biasanya—"

"Yang ini ringan tuan muda, tidak sampai membuat orang gila, " potong Dokter Matt dengan hembusan nafas kasar. "Lagipula berdasarkan pemeriksaan, tidak ada yang perlu dikhawatirkan jika tuan muda bisa menjaga kesehatan dengan baik. "

"Terus kalo sesek nafas apa? Gue—maksudnya saya kalo sesek nafas apa, Dokter?" Kini dia berubah menjadi lebih santai, sangat tidak hormat jika seandainya dia bersikap gaul kepada seorang Dokter yang jelas-jelas lebih pintar dengannya.

"Pernafasan tuan muda kadang bermasalah karena mendapat benturan berulang di bagian dada. Mungkin itu karena aktivitas tawuran yang waktu itu—"

Zidane mendelik tidak suka. "Nggak usah diperjelas Dokter, saya anak baik-baik kok aslinya. "

Dokter Matt menggaruk tengkuknya sekilas. "Baiklah, intinya tidak ada yang perlu dikhawatirkan tuan muda, selagi anda bisa menjaga kesehatan dengan baik, dan mengurangi aktivitas berat setiap harinya. Pernafasan anda juga akan berangsur normal. "

"Dan untuk yang satunya tadi, saya akan memberikan resep obat pereda nyeri untuk tuan muda minum. "

"Cuman obat? Pait dong. " Zidane menampilkan wajahnya lesu, tidak tau kah di kehidupannya dulu dia paling anti dengan yang namanya obat.

"Ya, itulah yang bisa dilakukan tuan muda, selain itu anda juga harus menjaga kesehatan dengan baik agar cepat pulih. Jika dalam beberapa minggu ke depan tidak kunjung membaik, tuan muda bisa kemari untuk pemeriksaan lanjutan. "

"Untuk obat, bukankah tuan muda terbiasa dengan obat sebelumnya? Jadi saya rasa tidak apa-apa. "

"Terbiasa?" Zidane mengerutkan keningnya, yang dibalas anggukan oleh Dokter Matt. Saat Dokter Matt ingin berbicara, terdengar suara seseorang mengetuk pintu ruangannya.

"Masuk. "

Pintu tersebut terbuka, dan menampilkan seorang suster di sana. "Maaf mengganggu Dokter Matt, ada pasien yang harus anda tangani segera. "

"Baiklah. " Dokter Matt bangkit dari tempat duduknya. "Maaf tuan muda—"

"Nggak papa Dokter, saya mengerti. "

"Ini, ini resep obat yang bisa kamu tebus di depan. " Sebelum melangkahkan kakinya pergi, Dokter Matt menyerahkan secarik kertas yang berisi resep obat. Zidane menghembuskan nafasnya pelan, kemudian ikut pergi meninggalkan ruangan tersebut.

Setengah jam berlalu, Zidane akhirnya sampai di kediamannya. Di tangan kanannya, sudah ada kresek berisi obat-obatan yang ditebusnya di Rumah Sakit tadi.

Transmigrasi Mantan Santri? [Otw terbit✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang