Part 45

3.1K 169 13
                                    

"Apaan sih? Gue masih jetlag nih mau tidur." Edo tidak memiliki energi lebih untuk meladeni Salsa yang terus memaksanya untuk mengikuti sang kakak menemui orangtua mereka.

"Ini masalah penting do" mendengar nada bicara Salsa yang sangat serius seketika menghilangkan rasa kantuk Edo yang telah mengganggunya seharian ini.

"Oke oke gue ikut"

Kini semua anggota keluarga sudah berkumpul di sebuah ruang yang berukuran cukup besar yang berada ditengah luasnya rumah yang berlantai tiga itu.

"Papa sebelumnya mau meminta maaf dengan mama kamu untuk kesekian kalinya. Karena permasalahan ini memberikan luka yang teramat besar untuk mama kamu. Papa juga pasti akan mendapatkan kebencian setelah ini dari kalian berdua sehingga papa juga ingin mengajukan permintaan maaf yang sebesarnya kepada kalian." Salsa dan Edo masih sama sama diam tidak memberikan tanggapan atau ekspresi apapun. Mereka berdua hanya menundukkan kepala dengan tatapan yang kosong dan juga datar.

"Papa memiliki seorang anak yang lain diluar dari hasil pernikahan papa dengan mamamu" jawab papa dengan nada yang sulit diartikan.

"Pa?" Mama tidak tega mendengar pengakuan suaminya. Salsa dan Edo sudah menatap papanya dengan wajah yang penuh dengan tanda tanya.

"Papa dulu dijebak oleh seorang wanita dari keturunan skotland-inggris saat papa sedang bertugas meliput sebuah event penting di London. Saat itu papa baru saja satu hari menikah dengan mamamu dan papa mengalami kelelahan berat disana hingga papa jatuh sakit. Mama yang berada jauh di Indonesia tidak bisa merawat papa dan disanalah wanita itu menemani dan memanfaatkan sakitnya papa. Dia meniduri papa sampai merugikan dia dan papa dengan kehamilan dia setelahnya" jelas Papa dengan mata yang dipejamkan karena ia tidak sanggup melihat respon dari kedua anaknya.

"Papa..." suara Salsa mulai terdengar samar di telinga papa Rendy.

"Maafin papa Sal, do" Edo masih melihat nanar ke arah papa nya namun belum berniat membuka suaranya.

"Terus sekarang anak itu dimana pa?" Salsa

"Di Jakarta Sal. Tapi asisten papa belum memberikan detail alamat lengkapnya" 

"Dia Arlo?"

"Iya, nama itu yang papa berikan untuknya dulu. Tetapi sepertinya ia bertumbuh dengan nama yang berbeda dan papa juga belum tahu info lengkapnya" tidak disangka Salsa dan Edo tidak memberikan respon yang ditakutkan oleh papa sebelumnya. Mereka hanya menghembuskan nafas yang berat tanpa mengeluarkan kata kata yang menyakitkan untuk didengar oleh papanya.

"Dia berarti diatas kak Salsa pa?" akhirnya Edo mau mengeluarkan suaranya.

"Iya nak. Dia kurang lebih hanya berbeda 5 bulan dengan kakakmu" 

"Oh jadi itu mas nya Edo" jawab Edo dengan santai dan itu membuat papa sedikit tersenyum.

"Oke, Salsa akan bantu papa untuk menemukan kak Arlo secepatnya."

"Kamu gak benci sama papa Sal?"

"Sejujurnya Salsa tidak nyaman mengetahui kenyataan yang sudah terjadi pa. Apalagi jika mengingat keadaan mama dulu saat pertama kali mengetahui hal itu. Mungkin Salsa marah sama papa tapi tidak sampai membenci papa. Lagian ini sudah lama sekali terjadi. Salsa juga khawatir dengan keadaan Arlo saat ini." Salsa sangat dewasa menanggapi masalah keluarga mereka yang bisa dibilang tidaklah sepele.

"Iya pa, Edo setuju dengan pemikiran kak Sal. Edo juga terima kok keberadaan anak itu yang siapa tadi namanya? Arlo ya?" Salsa mengangguk

"Makasih ya sayangnya papa" papa berdiri dan memeluk kepala kedua anaknya yang masih duduk di atas sofa berdampingan.

AKHIRNYA (after a long time)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang