Part 40

4.6K 189 5
                                    

Ceklek

"Eh-maaf bunda ganggu ya?" Bunda Dena menerobos masuk ke kamar Pasha memang untuk mencari keberadaan Salsa.

"Bun.." Rony

"Bunda cuma mau liat keadaan anak cantik Bunda." Salsa yang dicari pun tersenyum malu.

"Kamu gak papa kan nak?" Bunda sudah berhadapan dengan Salsa sambil meletakkan minuman hangat dan juga beberapa cemilan manis untuk membuat Salsa senang.

"Bunda, maafin Salsa ya"

"Utuk utuk anak Bunda jangan sedih ya, sini nak" melihat wajah Salsa yang masih tidak mood membuat Bunda membawa Salsa ke pelukannya dan sedikit memberikan belaian pada belakang kepala Salsa.

"Manja banget tau bun hari ini anaknya" Rony

Plakk

"Tuh bun liat kakak udah abis hari ini kena pukul terus" adu Rony sambil memegang lengan kanannya yang dipukul keras oleh Salsa.

"Hahaha.. bagus Sal anak bunda yang satu ini emang keterlaluan" Bunda sudah melepaskan pelukannya.

"Ih bunda malah belain pacar kakak bukan anaknya sendiri" Rony langsung merengutkan wajahnya dengan lucu yang membuat Salsa dan Bunda Dena tertawa bersama.

"Oh iya Bun. Eyang dimana? Tadi Salsa liat eyang masuk ke kamar bun. Eyang marah sama Salsa ya?"

"Gak sayang. Eyang sudah jelaskan ke papi kok kenapa tadi eyang langsung pergi ke kamar saat kalian ribut"

"Katanya eyang sudah lelah menghadapi Fiona. Kalian kan tahu Fiona itu cucu nya sahabat eyang jadi eyang lebih baik menjauh daripada eyang membela yang salah" jelas Bunda kepada Salsa.

"Alhamdulillah. Salsa kira eyang percaya dengan Fiona" Salsa sudah menampilkan senyum cerianya, Rony menahan gemasnya.

"Yasudah papi sama eyang ada yang mau diomongin tuh sama kalian. Bunda duluan keluar ya. Kita tunggu di ruang keluarga ya sayang." Salsa mengangguk.

"Ron, ajak Salsa minum dan makan dulu ya. Setelahnya ayo keluar." perintah Bunda kepada Rony dengan menunjuk cemilan yang tadi sudah ia bawa.

"Oke bun"

...___...

"Ron, ada apa ya kok orangtua kamu mau bicara sama kita?" tanya Salsa mulai penasaran.

"Ini minum dulu Sal. Bunda sengaja kasih ini dulu sebelum kita disidang" canda Rony

"Ih! Serius Ron. Apa aku bakal dilarang kesini lagi ya? Tp kan aku juga bakal jarang kesini..hmm" Salsa terus menerka-menerka membuat Rony tertawa geli.

"Sayang sayang kamu pikirannya jauh banget sih. Papi gak bakalan tega kalau sama perempuan. Apalagi pacar anaknya sendiri Sal" Rony mencubit pipi Salsa dengan bersemangat.

"Issh! Sakit mas Ronyyy!"

"Apaa?! Mas Rony? Ya ampun jangan mas lah Sal"

"Kenapa memangnya?" 

"Aku sama kayak orang lain dong. Lagian aku bukan orang Jawa Sal"

"Terus apa dong?"

"Kakak aja, gimana?" jelas Rony

"Oke deh kak Ronyyy" Salsa menunjukan deretan gigi lucunya dengan terus mengunyah biskuit persis seperti anak balita yang menggemaskan.

"Yaudah kita keluar yuk" Rony mendahului Salsa menuju ruang keluarga.

...___...

Saat Salsa dan Rony keluar dari kamar Pasha, tampak abang dan adiknya sedang berkumpul di ruang makan di temani oleh Novia dan juga Tasya yang masih setia menunggu kedua sejoli itu menenangkan diri.

AKHIRNYA (after a long time)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang