Part 34

3.4K 148 7
                                    

Rony masih membeku dan berlagak tidak mendengar ucapan yang dikatakan Salsa dengan sangat manja itu. Kesaltingan dari sejoli ini dimanfaatkan oleh Tasya yang mendadak memiliki ide jahil untuk keduanya.

"Ekheemm..kak Ron,  gimana kalau yang makan nasi goreng ini kakak aja? Biar aku sama Kak Sal yang makan berdua makanan RS nya. Jadi nanti aku yang suapin Kak Sal dan diriku sendiri bergantian karena kalau makan sendiri kan gak akan habis. Itu dikasih banyak banget soalnya." Benar kata Tasya, RS ini memberikan hidangan yang lengkap dan istimewa disertai juga side dish yang tak kalah menggiurkan untuk orang yang sangat sehat seperti Tasya. Ada semangkuk besar bubur dengan topping ayam suwir kuning, sayur lodeh, tahu semur, telur ommelete, dan bubur kacang ijo. Tak lupa juga diberikan berbagai buah-buahan yang sudah diberikan fla susu yang terpisah. Memang Salsa yang saat ini kurang enak badan sangat mustahil jika ia dapat menghabisi seluruh makanan yang di sediakan.

Rony berpikir sejenak. Setelahnya ia memutuskan sesuatu.

"Eh jangan. Mana kenyang sya. Lu kan daritadi mondar mandir jagain Salsa walau banyak lauknya tapi kan nasinya gak ada. Udah lu makan aja nasi gorengnya. Biar gue aja yang  suapin ini bocah" Tasya tahu jika Rony tidak akan tega membiarkan wanita manapun mengalah padanya maka itu Tasya memancing sisi lembut dari seorang Rony dengan cara yang masuk akal. Tasya pun langsung membuka bungkus nasi goreng yang sudah dibelinya tadi tanpa menghiraukan pasangan  di depannya yang masih saling membungkam.

"Jadi mau suapin apa enggak? Kalau gak mau ya udah aku makan sendiri. Tapi tolong pindahin makanannya ke meja sana. Aku mau makan dekat Tasya aja. Kalau makan disini nanti diliatin jadi risih." Salsa mulai bangkit dan sudah menurunkan kakinya untuk meraih alas kaki yang ada di bawah tempat tidurnya.

"Balik. Aku suapin." Rony dengan cepat menaikkan kembali kedua kaki Salsa yang sudah hampir menyentuh lantai yang dingin itu. Salsa yang mendengar ada nada kesal di jawaban Rony sontak memberikan tatapan tajam yang langsung disadari Rony.

"Kenapa? Ini kan aku mau nyuapin kamu" Rony mulai membuka penutup plastik dari setiap wadah makanan yang saat ini sudah mulai mendingin.

"Ikhlas?" Salsa

"Mana buka mulutnya, aaaa-" Rony memberikan suapan yang sangat sedikit kepada Salsa.

"Ron!"

"Apa sal? Kunyah dulu baru ngomong"

"Dikit banget sih. Emang kamu ngasih makan kancil?" Aja aja ada si Salsa ini

"Sabar, kan itu baru buburnya Sal. Sini a lagi biar tambahin lauknya." masih dengan wajah emosinya Salsa tetap menurut pada perintah lelaki di sampingnya.

"Enak ga? tanya Rony yang disetujui langsung oleh Salsa.

Tiba-tiba Tasya mulai mengganggu mereka berdua.

"Kak Ron aku gak habis nih makannya hehe" Tasya seperti memberikan kode

"Uhh? Kenapa? Gak enak?" Rony menjadi kebingungan dengan maksud perkataan Tasya.

"Kak Sal aku mau juga dong icip icip makanan kakak" Tasya mulai mendekati Salsa dan Rony yang sedang asik bercengkrama sambil menyuapi Salsa. Sepertinya Tasya ini memang beneran ngiler dengan makanan RS.

"Hayoo pasti gak abis nasgornya karena pengen nyobain ini semua kan?" ledek Rony yang di angguk cepat oleh Tasya.

"Akhh-uf jugak mauh dongsh naszggrolnya." Salsa

"Telen dulu Sal astagah" Salsa mengoceh sambil mengunyah makannya hingga beberapa tetes makanan jatuh dari mulutnya. Kepusingan Rony mulai membuncah ketika melihat tingkah bocah Salsa yang mendapat dukungan penuh dari Tasya, teman perempuannya itu. Tasya pun mulai berlari kecil mengambil nasi goreng sisa dan di letakkan cepat di atas nakas sebelah kasur Salsa.

AKHIRNYA (after a long time)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang