Part 48

5.1K 197 16
                                    

"Ma!" Salsa menghentikan ucapan mamanya yang sudah melantur dan terus saja mengubah topik semakin tidak stabil. Hal itu menjadi sebuah kesalahpahaman yang Pasha terima.

"Sal? Boleh bicara sebentar? Tante, kita permisi dulu ya" Pasha mengajak Salsa keluar dari area kafe dan berpamitan sopan dengan mama tita

"Sorry Sal sebelumnya, nyokap lu lagi ada masalah ya? Gue liat tatapan matanya gelap sal, kayak lagi depresi." 

"Iya nyokap gue emang lagi stress kak" Salsa terbata menjawab diagnosis yang diberikan oleh kakak satu ayahnya itu.

"Stress karena apa? Masalah keluarga ya? Apa karena ini yang buat kakak gua semalem nangis Sal?" Salsa semakin merasa tertekan dengan pertanyaan yang bertubi tubi.

"Rony nangis kak?"

"Iya, dia bingung kesalahan dia tuh apa sampai orangtua lu gak mau menerima dia"

"Nanti dia juga bakal tau dan paham dengan keadaan gue yang sekarang"

"Sal sorry ya kalau gua terlalu ikut campur dengan hubungan kalian. Yaudah yuk balik ke nyokap lu"

Mereka pun kembali menuju tempat duduk dimana mama tita sebelumnya ditinggalkan. Salsa menjadi panik ketika menyadari tempat tersebut telah kosong. Ia pun segera menghubungi ponsel mama tita namun sayangnya nihil, telponnya tidak menjawab.

"Kak nyokap gue kemana?!"

"Tenang Sal, kita coba tanya pelayan yang di dekat pintu ya" saran Pasha

"Maaf mas permisi"

"Iya kak?"

"Mas lihat wanita paruh baya yang tadi duduk disebelah sana keluar melalui pintu ini gak ya?"

"Oh ibu itu. Iya tadi sudah pergi mas naik taksi"

"Ya ampun mama" Salsa semakin panik.

"Kak gue kayaknya duluan ya, gua mau kejar taksinya kali aja belum terlalu jauh" Salsa pergi meninggalkan Pasha yang sudah dibuat semakin khawatir dengan apa yang sedang terjadi di keluarga Salsa.

...___...

Salsa tidak langsung mengejar mamanya karena ia mendengar ada pesan masuk ke dalam notif ponselnya.

Mama💐

Sayang mama pulang ya, mama belum siap bilang semuanya ke Pasha. Kamu hati hati ya baliknya.

Salsa pun membalas pesan mamanya dengan cepat dan ia pun merasa lega karena rasa khawatirnya kini sudah menghilang. Di dalam mobil, Salsa mengingat ucapan Pasha mengenai Rony. Ia pun berpikir untuk menemui Rony dikantornya.

Setelah sampai di kantor Rony, Salsa melihat Rony memasuki mobilnya dan pergi meninggalkan basement gedung kantornya. Salsa tidak berniat sama sekali mengikuti kepergian Rony karena ia memang ingin menunggu saja di ruangan kerja lelakinya itu.

"Halo mba Shayla" sapa Salsa ketika tiba didepan ruangan Rony.

"Ee-ehh ibu Salsa. Pak Rony baru aja berangkat meeting diluar bu."

"Iya tadi saya liat dibawah. Saya boleh tunggu didalam ruangannya kan?" Salsa ingin berisitirahat karena entah kenapa energi dirinya sudah habis setelah bertemu dengan Pasha.

"Boleh, tapi ini sudah jam pulang kerja bu. Saya tidak tahu apakah bapak Rony akan kembali ke kantor atau langsung pulang dari tempat meeting"

"Oh iya juga ya. Yah padahal aku mau kasih dia kejutan. Kalau gitu minta tolong kabarin Rony ya mba"

"Iya bu saya kabarin. Ibu silahkan ke dalam aja"

"Oke. Makasih mba shayla"

"Sama sama bu"

AKHIRNYA (after a long time)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang