Part 41

3.9K 205 5
                                    

"Ron traktir dong, masa gak ada perayaan apa apa nih" Niel memaksa Rony untuk mengadakan pesta kecil kecilan karena Salsa dan Rony secara resmi sudah mendapat restu dari keluarga Rony.

"Nanti ya gaes. Kalau besok gue sukses juga di hadapan orangtua Salsa, gue janji senin malam sepulang kantor kita kumpul dan dinner bareng gimana? Kamu mau kan Sal?" Salsa yang diminta pendapatnya hanya tersenyum dan mengangguk antusias.

"Yaaa setuju guee!" Novia berteriak paling kencang.

"Kamu bisa kan sya? Kini Salsa melihat Tasya yang nampak sedang berpikir.

"Aku boleh ikut kak?" Tasya

"Iyaa dong adek kecil aku" bukan Salsa yang menjawab melainkan Rony dengan melayangkan tangannya ke kepala Tasya yang berbalut hijab diacaknya dengan lembut.

Salsa melirik Pasha yang memang sedang memperhatikan wanita yang duduk berhadapan dengan Salsa terlihat ragu mengikuti acara makan malam besok. Salsa menyikut lengan Rony dan memberikan gerakan mata melirik Pasha dan Tasya secara bergantian untuk memberikan kode.

"Sha! Gua lupa. Kayaknya lu harus jemput Tasya deh, soalnya gua mau berduaan  aja sama Salsa. Terus kasihan kalau Tasya harus naik motor malam malam." Rony

"Iya kak. Rencana gua juga emang nanti jemput Tasya. Mau kan sya?" Tasya yang disebut namanya pun sedikit kaget karena hal yang ia pertimbangkan semenjak tadi ialah memikirkan bagaimana ia akan pergi ke tempat makan yang nanti akan mereka tuju. Ia adalah gadis yang jarang sekali berkelana jauh mengendarai motor kecuali untuk pergi ke Hotel, kampus dan juga rumahnya. 

"Gak repot kak Pasha?" tanya Tasya yang merasa tidak enak.

"Iya selo aja sya. Biar gue gak ngenes juga kan pada datang berpasangan" Pasha yang merasa salah berbicara pun langsung memegang bibirnya dengan cepat dan mengalihkan kepalanya ke belakang bahu Niel karena menyadari pantauan dari semua mata yang ada disana melihat ke arah dirinya namun untungnya Tasya tidak terusik sedikitpun karena dirinya  masih bertahan pada posisi bersimpuh di kaki Salsa yang membelakangi Pasha.

Prok prok prok

"Nah ayok sekarang bubar ya sudah malam. Tasya dan Salsa boleh pulang duluan takut kalian sudah dicari orangtua kalian. Ron antar mereka ya." titah eyang kepada ssemua cucu kesayangannya.

"Kak Salsa aku beneran boleh menginap di rumah kak Sal malam ini?" Salsa yang pernah menjanjikan Tasya untuk menginap dirumahnya dulu akhirnya mereka bisa lakukan pada malam ini.

"Iya sayang. Ron! tasya ikut mobil kita ya" Salsa

"Ih kalian mau girls time ya?" Novia mencuri obrolan mereka.

"Iya, tadi aku mau ajak kak Nov juga. Tapi kak Nov sama bang Niel abis ini masih  mau rapat sama eyang untuk persiapan nikah. Jadi untuk kita bertiga nanti buat rencana lain aja gimana? Dirumah kak Nov juga seru tuh kayaknya" tiba tiba Salsa terbesit ide.

"Iyaa! Ide bagus tuh Sal. Oke nanti pas makan makan senin malam kita omongin lagi ya gaess" Novia sangat kegirangan.

"Sal, kamu emangnya gak balik ke korea? Kamu gak terlalu banyak kasih janji ke orang?" bisik Rony mengingatkan Salsa.

"Gak kok. Aku ada plan B tenang aja ya kamu" Salsa menenangkan Rony dengan menggenggam erat telapak tangannya sambil terus mengelus jemari jemari kekarnya. Rony pun hanya mengangguk lembut walau masih berpikir tentang maksud yang diucapkan wanitanya.

"Eyang, papi, dan bunda. Salsa pamit duluan ya. Tasya malam ini menginap dirumah Salsa jadi tasya juga ikut kami berdua." Salsa

"Terimakasih banyak ya eyang dan papi bunda sudah menjamu kita dengan sangat baik. Tasya senang bisa merasakan memiliki keluarga baru yang utuh." Tasya melanjutkan kalimat Salsa untuk ucapan perpisahan dari acara keluarga malam itu.

AKHIRNYA (after a long time)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang